"Pokoknya saya garansi kalau anak kamu sakit, saya kasih KJS (Kartu Jakarta Sehat) dan KJP (Kartu Jakarta Pintar (KJP), lapor saya. Jadi Anda butuh duit apa lagi? Enggak usah alasan macam-macam," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (8/1/2015). [Baca: Selama 30 Menit, Belasan Orang Tuntut Ahok Stop Kebijakan Pelarangan Motor]
Ia menyarankan para tukang ojek untuk melintasi jalur alternatif yang telah disediakan. Terlebih selama ini, tukang ojek memang telah mengenal wilayahnya dan mengetahui jalur alternatif di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. [Baca: Bila Pelarangan Motor Diperluas, Ribuan Tukang Ojek Ancam "Serbu" Ahok]
Apabila tukang ojek merasa rugi, lanjut dia, seharusnya pengusaha dan pihak lainnya juga merasa dirugikan. "Makanya tergantung, kalau begitu siapa saja bisa teriak dong? Gara-gara jalanan macet, ada toko rugi berapa triliun rupiah gitu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Uji coba penerapan kebijakan pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat diberlakukan sejak 17 Desember 2014. Kebijakan itu mengundang pro dan kontra dari masyarakat.
Sebelumnya, belasan tukang ojek yang tergabung dalam Front Transportasi Jakarta melakukan aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dan Balai Kota, Kamis siang. [Baca: Puluhan Tukang Ojek Demo Ahok soal Pelarangan Sepeda Motor]
Mereka menentang kebijakan itu karena dinilai menyengsarakan rakyat kecil. Penghasilan mereka pun turun akibat penerapan kebijakan tersebut. Itu lantaran para penumpang lebih memilih memakai moda transportasi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.