Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Tukang Ojek karena Pelarangan Motor, Ahok Beri Jaminan Ini

Kompas.com - 08/01/2015, 20:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi jaminan kepada para tukang ojek yang terkena imbas kebijakan pelarangan sepeda motor di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat.

"Pokoknya saya garansi kalau anak kamu sakit, saya kasih KJS (Kartu Jakarta Sehat) dan KJP (Kartu Jakarta Pintar (KJP), lapor saya. Jadi Anda butuh duit apa lagi? Enggak usah alasan macam-macam," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (8/1/2015). [Baca: Selama 30 Menit, Belasan Orang Tuntut Ahok Stop Kebijakan Pelarangan Motor]

Ia menyarankan para tukang ojek untuk melintasi jalur alternatif yang telah disediakan. Terlebih selama ini, tukang ojek memang telah mengenal wilayahnya dan mengetahui jalur alternatif di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. [Baca: Bila Pelarangan Motor Diperluas, Ribuan Tukang Ojek Ancam "Serbu" Ahok]

Apabila tukang ojek merasa rugi, lanjut dia, seharusnya pengusaha dan pihak lainnya juga merasa dirugikan. "Makanya tergantung, kalau begitu siapa saja bisa teriak dong? Gara-gara jalanan macet, ada toko rugi berapa triliun rupiah gitu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Uji coba penerapan kebijakan pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat diberlakukan sejak 17 Desember 2014. Kebijakan itu mengundang pro dan kontra dari masyarakat. 

Sebelumnya, belasan tukang ojek yang tergabung dalam Front Transportasi Jakarta melakukan aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dan Balai Kota, Kamis siang. [Baca: Puluhan Tukang Ojek Demo Ahok soal Pelarangan Sepeda Motor]

Mereka menentang kebijakan itu karena dinilai menyengsarakan rakyat kecil. Penghasilan mereka pun turun akibat penerapan kebijakan tersebut. Itu lantaran para penumpang lebih memilih memakai moda transportasi lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com