Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperintah Lurah Susan, Petugas Kempiskan Ban Motor di Area Parkir Liar Belakang Sarinah

Kompas.com - 16/01/2015, 15:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga petugas dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat mendatangi Kantor Lurah Gondangdia untuk menemui Lurah Susan Jasmine Zulkifli. Mereka melapor baru saja menindak sepeda motor yang diparkirkan di lahan parkir liar.

"Baru saja kami lakukan penindakan. Jalan di belakang Sarinah itu, motor yang parkir liar itu habis saya kempesin," ujar salah seorang komandan regu Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Mustain, di Gondangdia, Jumat (16/1/2015).

Mustain mengatakan, dia hanya ingin melapor kepada lurah setempat atas penindakan yang dilakukan Sudin Perhubungan di wilayah itu. Kepada Susan, Mustain mengatakan, penindakan dengan cara mengempiskan ban itu akan mereka lakukan sebanyak tiga kali.

Apabila parkir liar masih terlihat setelah tiga kali penindakan, maka sepeda-sepeda motor tersebut akan dibawa ke Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat untuk proses tilang. Mustain mengaku, penindakan yang dilakukan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat menghadapi keterbatasan kewenangan.

Mereka tidak bisa menilang pemilik motor karena itu adalah wewenang kepolisian. Akhirnya mereka hanya bisa mengempiskan ban atau mengangkut sepeda motor ke kantor polisi agar bisa diberi tilang. [Baca: Lurah Susan Ditantang Tertibkan PKL di Jalan Cendana]

Selain di belakang Sarinah, mereka juga menindak pelaku parkir liar di Jalan Kebon Sirih. Mustain mengatakan, salah satu kendala dari parkir liar adalah banyaknya masyarakat yang menduga bahwa larangan parkir dibatasi pada jam tertentu.

Padahal, larangan parkir berlaku 24 jam. "Mungkin itu peraturan dulu waktu masih sosialisasi. Sekarang, larangan parkir itu ya 24 jam. Kalau ada plang yang bilang parkir cuma sampai jam sekian, saya cabut," ujar Mustain kepada Lurah Susan.

Mendengar laporan dari Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Susan merasa senang. Saat ini, mantan Lurah Lenteng Agung itu memang sedang gencar melakukan penertiban terhadap sejumlah persoalan di Gondangdia, seperti pedagang kaki lima, penyandang masalah kesejahteraan sosial, joki three in one, dan parkir-parkir liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com