Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, Senin (26/1), mengatakan, berdasarkan laporan warga dan pemantauan petugas di lapangan, paling banyak ditemui jalan berlubang dan bergelombang karena aspal mengelupas.
Jalan rusak paling banyak terjadi di titik rawan genangan, seperti di terowongan (underpass). Yusmada mengakui, setiap kali musim hujan selalu muncul jalan rusak karena terus tergenang dan fondasi jalan rapuh.
Selama musim hujan, lanjut Yusmada, penanganan paling mungkin dilakukan adalah menambal lubang menggunakan cold mix atau aspal siap gelar. ”Di musim hujan seperti ini, kami fokuskan penanganan lubang supaya jalan itu tidak mencelakakan. Kami hanya bisa menggunakan cold mix karena aspal hot mix tidak melekat dengan baik apabila terus terkena hujan. Untuk jalan rusak di daerah rawan genangan akan dibeton,” tuturnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas, Senin, kerusakan ini merata di seluruh wilayah DKI Jakarta. Di Jalan Bekasi Timur Raya, depan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, misalnya, lapisan aspal mengelupas cukup lebar dan ditemukan lubang-lubang.
Sebagian ruas jalan di Jakarta Timur bahkan mengalami kerusakan parah, seperti Jalan Tipar Cakung. Akibatnya, pengendara harus melintasi jalan itu dengan hati-hati.
”Kerusakan Jalan Tipar Cakung sudah sangat parah. Setelah musim hujan, ruas jalan itu akan kami beton,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Juaini Yusuf.
Jalan rusak juga bisa ditemui di kawasan pusat kota. Di Jalan Galunggung, tepatnya di Terowongan Dukuh Atas di bawah Jalan Jenderal Sudirman, aspal jalan berlubang-lubang. ”Sudah beberapa minggu ini jalan ini rusak. Kalau enggak hati-hati bisa jatuh kalau lewat di sini,” kata Anto, pengendara sepeda motor yang kerap melintas di jalan ini.
Di Jakarta Utara, sebanyak 29 titik jalan rusak telah terdata. Titik ini tersebar di enam kecamatan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga Jakarta Utara Arief Faizal menyampaikan, titik jalan rusak paling dominan terdapat di Kecamatan Kelapa Gading dan Cilincing. Kondisi ini harus segera diantisipasi mengingat di wilayah ini volume kendaraan selalu tinggi.
”Makanya kami turunkan tim reaksi cepat untuk memperbaiki jalan rusak. Meski jalan tersebut adalah jalan nasional, kami tetap kerjakan. Belum lagi dengan jalan berlubang yang jumlahnya ratusan,” kata Arief.
Jalan berlubang juga terpantau di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan, antara lain di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama. Gesang Prasojo (58), pedagang bakso yang biasa berjualan di kawasan itu, mengatakan, hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor terjatuh karena kondisi jalan berlubang dan berpasir.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan, Brigadir Tedi Efendi, menjelaskan, setidaknya ada tiga titik jalan rusak dan tergenang air di ruas Jalan Sultan Iskandar Muda. Genangan itu berada di dekat Gedung PT Proton Edar Indonesia, Gandaria City, dan dekat Mal Pondok Indah.
Sejumlah jalan di Jakarta Barat juga terlihat rusak parah akibat curah hujan yang tinggi dan sering dilintasi truk. Salah satu jalan yang terpantau rusak parah adalah di depan Stasiun Jakarta Kota, Jalan Pangeran Tubagus Angke, dan Jalan Panjang.
Di perempatan depan Stasiun Jakarta Kota, jalan berlubang dan bergelombang. Sebagian aspal jalan terkelupas. Saat pengendara sepeda motor melintas, kendaraan tidak stabil dan rawan terjatuh.
Di sepanjang Jalan Tubagus Angke, jalur khusus bus transjakarta ataupun jalan umum berlubang dan retak-retak. Kondisi itu terpantau di sepanjang jalan dari Tambora menuju Pesing. Lubang jalan berukuran bervariasi membahayakan pengendara terutama saat malam hari.
Sekitar Jakarta
Kerusakan jalan juga terpantau di sejumlah daerah di sekitar Jakarta. Di Kota Tangerang Selatan, hampir sepanjang ruas Jalan Siliwangi mengalami kerusakan karena di jalan tersebut tengah berlangsung pembongkaran bangunan untuk pelebaran jalan.
Di Kota Bekasi, jalan rusak juga masih terlihat di sejumlah ruas jalan utama. Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Mochamad Ridwan mengatakan, di tahun 2015 ini, pihaknya memprogramkan perbaikan dan pelebaran jalan beserta jembatan di Kota Bekasi yang tersebar di 258 titik.
Alokasi anggaran untuk program tersebut sekitar Rp 200 miliar, tetapi belum dapat dilaksanakan karena APBD Kota Bekasi 2015 belum disahkan.
Jalan rusak juga terdata di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Jalan rusak banyak ditemui di kawasan terpencil Kabupaten Bogor, antara lain Rumpin, Parung Panjang, Tenjo, Tenjolaya, Gunung Putri, dan Citeureup.
Pelaksana Tugas Bupati Bogor Nurhayanti berjanji segera meminta jajarannya memperbaiki jalan rusak yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Untuk ruas jalan nasional, misalnya Jalan Raya Bogor, pemerintah daerah akan meminta pemerintah pusat segera memperbaiki.
(DNA/FRO/RAY/ILO/MDN/ART/JAL/RTS//DEA/BRO/PIN)