Rupanya, pompa-pompa air yang ada di sekeliling kompleks tak dapat bekerja karena pasokan listrik padam.
Akibatnya, kompleks yang disebut-sebut baru terkena banjir parah tiga kali dalam kurun waktu 16 tahun belakangan ini pun terendam.
"Ini baru yang parah. Selama 16 tahun saya di sini, baru tiga kali, termasuk ini yang parah. Biasanya semata kaki. Karena apa? Listriknya dimatikan sama PLN, jadi pompanya enggak hidup," kata salah seorang warga bernama Muslihin kepada Kompas.com di kompleks tersebut, Kamis (12/2/2015).
Menurut Muslihin, ada sekitar 15 pompa yang terpasang di empat penjuru sehingga mengelilingi permukiman elite itu.
Meskipun demikian, tak semuanya dalam kondisi baik. Ditambah listrik padam, praktis pompa tak berfungsi sehingga air yang masuk dalam jumlah banyak.
Faktor berikutnya, lanjut Muslihin, adalah Kali Ancol yang berjarak lebih kurang 200 meter dari kompleks itu. Air dari Kali Ancol juga ikut meluap.
"Biasanya kali di depan itu enggak ikut meluap. Memang ini yang paling parah. Banjir 2013 yang katanya 5 tahunan saja di sini enggak kayak gini," ujar Muslihin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.