Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Diharapkan Berperan Lebih Besar dalam Layanan Kesehatan

Kompas.com - 23/02/2015, 20:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah daerah diharapkan berperan lebih besar dalam meningkatkan kemampuan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama. Sebab, di era otonomi daerah, penguatan fasilitas kesehatan tidak hanya dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan.

Demikian disampaikan Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi, Senin (23/2), di Jakarta. Kartini mengatakan, belum semua puskesmas memenuhi standar sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Secara bertahap kekurangan itu dipenuhi.

”Dalam dua tahun, diupayakan memperkuat puskesmas agar sesuai Permenkes No 75/2014, mungkin, belum selesai. Tapi setidaknya sudah ada standar acuan yang ingin dicapai,” katanya.

Kartini mencontohkan, dari sisi ketersediaan dokter, masih ada 801 puskesmas di seluruh Indonesia yang tidak memiliki dokter. Selain itu, banyak juga yang alat-alat kesehatannya belum lengkap.

Menurut Permenkes No 75/2014, puskesmas harus memiliki tenaga kesehatan sedikitnya dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medis, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.

Kartini menegaskan, anggaran Kementerian Kesehatan terbatas, tidak bisa memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan puskesmas. Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) diharapkan berperan lebih dengan melengkapi alat-alat kesehatan dan tenaga medis di puskesmas. ”Kami selalu mengimbau bupati agar dana alokasi umum di daerah diarahkan untuk memperkuat fasilitas kesehatan,” ujar Kartini.

Di tempat terpisah, Ketua Bidang Pengabdian Profesi dan Tanggap Bencana Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Komarudin Askar menyampaikan, salah satu aspek yang memengaruhi kapasitas fasilitas kesehatan tingkat pertama ialah ketersediaan dan sebaran dokter di Indonesia. Saat ini, 20 persen dari sekitar 140.000 dokter yang tercatat di IDI berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Seharusnya, ujar Komarudin, pemerintah daerah mampu menjadikan daerahnya menarik bagi dokter untuk bekerja. Pemerintah daerah juga berperan dalam menempatkan dokter di daerah secara merata. Penempatan dokter harus didasarkan pada kebutuhan.

Menurut Kartini, upaya yang selama ini dilakukan oleh Kemenkes untuk meningkatkan kemampuan puskesmas ialah dengan mengarahkan pendanaan dan sumber daya manusia ke puskesmas. Contohnya, dana alokasi khusus dan tugas pembantuan diarahkan untuk melengkapi sarana prasarana puskesmas. Dokter pegawai tidak tetap juga diarahkan ke rumah sakit dan puskesmas. (Adhitya Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com