Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Solidaritas Antibegal untuk "Biker"

Kompas.com - 03/03/2015, 07:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah gerakan solidaritas antibegal muncul di jejaring sosial Twitter dalam lima hari terakhir. Gerakan itu bernama @PulangKonvoi. Kasus begal motor yang marak terjadi di kawasan Jabodetabek belakangan ini menjadi inspirasi lahirnya gerakan tersebut.

Gerakan @PulangKonvoi sendiri mengajak agar pengguna sepeda motor tidak perlu lagi takut bila harus pulang malam. Caranya, dengan pulang bersama-sama dengan pengguna sepeda motor lainnya secara beramai-ramai. Hal ini dinilai efektif untuk mencegah pengguna motor menjadi korban begal.

Dalam penjelasannya, @PulangKonvoi menyarankan agar pengguna sepeda motor melakukan janjian terlebih dahulu untuk bertemu di suatu tempat. Sebelum akhirnya pulang bersama-sama ke arah yang sama.

"Di saat kamu mau pulang, tapi udah malam, kamu butuh teman konvoi. Tweet aja ke @PulangKonvoi. Tentukan waktu ketemuan, tujuan konvoi, dan meet point," tulis akun @PulangKonvoi dalam salah satu kicauannya.

Misalnya, para pengguna motor yang hendak pulang ke arah Depok bisa mengadakan janjian untuk bertemu di SPBU Pasar Minggu. "Selalu mention @PulangKonvoi di setiap percakapan sebelum, selama, dan saat sampai di rumah. Biar kita semua tahu kamu pulang dengan selamat. Karena kita peduli walau kamu enggak ada yang merhatiin," bunyi pesan pada akun tersebut.

Tips lainnya yang diberikan adalah, melakukan foto selfie bersama dengan pengguna motor lainnya, sesaat sebelum melakukan konvoi. "Lakukan groufie (group selfie) tanpa helm agar kita semua tahu kamu pulang sama siapa," tulis tips tersebut.

Akun @PulangKonvoi cukup menyita perhatian warga masyarakat. Dalam kurun waktu lima hari sampai dengan hari ini, Selasa (3/3/2015), telah ada 3758 pengguna Twitter yang mengikuti akun ini.

Komentar yang diberikan warga terhadap gerakan ini cukup positif. Seperti yang diucapkan Mochamad Dalasran. "Baru tahu ada @PulangKonvoi, semoga kalau pulang nobar di daerah Bekasi ada teman barengannya besok-besok," tulisnya lewat akun @FerdyDalasran.

Hal serupa juga disampaikan akun @eD_DistruB. "Idenya brilian. Langsung ditentuin aja gan meeting point-nya untuk arah pergi/pulangnya di setiap wilayah. Kalo perlu kopdar dulu gitu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com