Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Polisi, Ngabalin Mengaku Diserang oleh Anak Yorris

Kompas.com - 12/03/2015, 13:55 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar) kubu Aburizal Bakrie, Ali Muchtar Ngabalin, mengungkap identitas seseorang yang memukulnya di rapat DPD Golkar di Hotel Sahid pada Selasa (10/3/2015) lalu. Ia adalah Roger Trianto Meler, anak dari Wasekjen Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai.

"Iya itu anak Yorris. Anak dari istri yang pertama. Semua orang bilang begitu, tetapi dia tidak mengaku biar polisi yang periksa," kata Ali di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/3/2015).

Hari ini, Ali datang ke Mapolda Metro Jaya bersama pengacaranya, Eggi Sudjana, untuk menjelaskan duduk persoalan sebenarnya terkait pemukulan dalam rapat DPD Golkar.

Ia datang atas pemanggilan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ali akan diperiksa dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Hal itu menyusul laporan yang diarahkan kepada dia atas tuduhan pengeroyokan terhadap Roger.

Padahal, menurut Ali, dialah yang menjadi korban pemukulan karena Roger yang memukulnya lebih dulu dengan tongkat besi. [Baca: Wasekjen Golkar Mengaku Memukul karena Membela Diri]

Eggi menjelaskan, terkait kasus ini, ada dua laporan yang dibuat ke Polda Metro Jaya. Laporan pertama, Ali yang melapor, sedangkan laporan yang kedua, Ali yang dilaporkan.

Ali melapor karena menjadi korban pemukulan, sedangkan ia dilaporkan karena tuduhan pengeroyokan.

Menurut Eggi, pengeroyokan yang dimaksud kepada pemukul adalah bentuk konsekuensi logis. Sebab, kata dia, pemukul menyerang lebih dahulu.

Untuk diketahui, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie tengah mengumpulkan semua DPD I dan II dari 34 provinsi di seluruh Indonesia setelah Kementerian Hukum dan HAM mengumumkan kepengurusan DPP Partai Golkar yang resmi ada pada Partai Golkar kubu Agung Laksono.

Namun, di tengah-tengah rapat, seseorang yang mengenakan kupluk tiba-tiba mengarahkan pukulan kepada Ali.

Pukulan itu bukan dengan tangan kosong, melainkan dengan tongkat besi. Ali sempat menangkisnya, tetapi pukulan sempat mengenai sebagian tubuhnya dan menyebabkan luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com