Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Angket Nyatakan Ahok Lakukan Nepotisme dalam Proyek Kota Tua

Kompas.com - 13/03/2015, 19:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia hak angket DPRD DKI Jakarta menyatakan, Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama telah melakukan nepotisme. Bentuk nepotisme dimaksud adalah penyalahgunaan wewenang terkait keterlibatan keluarganya dalam revitalisasi kawasan Kota Tua.

Hal itu merupakan temuan sementara panitia hak angket setelah mendapatkan keterangan dari Deputi Gubernur bidang Pariwisata Sylviana Murni, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani, dan Kepala Dinas Pariwisata Purba Hutapea pada rapat hak angket, di Gedung DPRD DKI, Jumat (13/3/2015).

"Sudah sangat jelas pada setiap rapat yang membahas mengenai Kota Tua, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait selalu melaporkannya pada Ibu Gubernur. Pada setiap rapat harus ada Ibu Gubernur, ini kan nepotisme. Seharusnya kan yang dilaporkan itu Gubernur, bukan istri Gubernur. Jadi ini penyalahgunaan wewenang," kata Ketua Panitia Hak Angket Mohamad Sangaji seusai rapat.

Saat rapat berlangsung, panitia hak angket mencecar para pejabat DKI yang hadir. Salah satu anggota hak angket, Abraham "Lulung" Lunggana, bahkan sempat menanyakan ke Purba, apakah Veronica yang bertanggung jawab terhadap rencana revitalisasi Kota Tua.

Namun, Purba sama sekali tidak menjawab pertanyaan itu. Sampai akhirnya Lulung menuding Purba sedang dalam tekanan.

"Kalau Bapak tidak jawab berarti Bapak dalam tekanan. Pak Purba jangan sampai saya suruh sumpah kayak Pak Saefullah (Sekretaris Daerah)," ujar dia.

Sebelumnya, Lulung juga sempat bertanya ke Handayani mengenai kapasitas dan kompetensi Veronica dalam rapat tersebut. Mendengar pertanyaan itu, Handayani mengatakan bahwa Veronica sebagai orang yang peduli terhadap Kota Tua.

"Ada kepedulian dari seorang Ibu Gubernur," ucap dia. "Kalau kepedulian kan bukan berarti harus sampai memimpin rapat," sanggah Lulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com