Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priiitt... Kisah Sugito Si Pemberi Makan Rusa Monas

Kompas.com - 21/03/2015, 13:31 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Pritt... priitt, suara peluit terdengar di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu siang yang cukup terik dengan sinar matahari itu. Adalah Sugito (53), pekerja lepas harian di kawasan Monas yang meniupkan peluit tersebut.

Angin sepoi-sepoi berembus dari balik pohon yang rindang. Tiba-tiba, dari balik pohon muncul puluhan hewan berkaki empat dengan badan bertutul menghampiri Sugito yang meniupkan peluitnya. Hewan-hewan tersebut tampak malu-malu menghampiri bapak tua itu. Sesekali, hewan-hewan itu melirik bapak tua seolah meminta izin untuk makan.

Tugas Sugito sehari-hari yaitu memberi makan puluhan rusa tersebut. Dia bersama 17 rekannya memberikan 50 kilogram wortel dicampur ubi untuk 82 rusa tutul.

Sugito mengatakan, jika peluit dibunyikan maka rusa-rusa tersebut langsung menghampirinya. "Jika saya sudah bunyikan peluit ini, di mana pun rusa itu berada pasti langsung menghampiri," katanya sambil memberi makan rusa-rusa tersebut.

Sugito seperti pawang bagi rusa-rusa tersebut. Apa pun yang diperintahkan Sugito, rusa-rusa itu mengikutinya. "Kalau saya suruh bubar, ya mereka bubar. Mau saya buktikan," kata ayah empat anak ini.

Benar saja, ketika Sugito menyuruh para kumpulan rusa yang sedang asyik melahap wortel itu bubar, mereka langsung balik kanan dan berhamburan.

Sudah 34 tahun Sugito menjadi pegawai harian lepas di kawasan Monas. Awalnya, Sugito bertugas menyapu halaman Monas. Saat ini, dia diberi tanggung jawab untuk memberi makan rusa-rusa tersebut.

Suka dan duka sudah ia rasakan. Telat menerima gaji, misalnya, ia terima dengan sabar. "Dukanya yaitu kayak kemarin enggak gajian selama dua bulan. Ya, saya terima saja," kata pria yang tinggal di Kebayoran Baru ini.

Sugito memaklumi kisruh yang terjadi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI. Selama masih bisa bertahan hidup, Sugito tetap mensyukurinya. "Tidak gajian selama dua bulan juga saya masih bisa bertahan kan? Saya mengerti apa yang terjadi di atas sana. Ya, syukuri saja," katanya.

Kemarin, Sugito dan 326 PHL lainnya sudah menerima gajinya yang tertunda dua bulan. Dia mengaku menggunakan uang itu untuk membayar pinjaman uang yang ia gunakan untuk menutup kebutuhan hidupnya selama dua bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com