Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Pribadi Lebih Bersyukur Diawasi Kemendagri

Kompas.com - 23/03/2015, 22:01 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengawasan yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap penyusunan rancangan peraturan gubernur (pergub) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015 dianggap sebagai keuntungan sendiri bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang lebih senang diawasi Kemendagri.

"Saya pribadi lebih bersyukur diawasi Kemendagri daripada enggak diawasi sama yang sebelumnya," kata Ahok di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

Ahok menjelaskan, nantinya Kemendagri akan membantu Pemprov DKI dalam pengelolaan silpa (sisa lebih penggunaan anggaran). Dari situ, kata dia, pengelolaan itu harus berdasarkan pada kebutuhan rakyat.

"Saya pikir Kemendagri juga akan bantu kami untuk mengolah silpa, yang penting belanja kita untuk rakyat, bukan aneh-aneh," kata Ahok.

Pengawasan yang dilakukan Kemendagri terhadap rancangan pergub APBD DKI 2015 sebagai sesuatu yang perlu dimanfaatkan. Terlebih lagi, Ahok sendiri mengakui, ia lebih suka diawasi secara ketat ketimbang melewati proses politik semata.

"Nah secara pribadi saya lebih seneng gini, dipelototin (diawasi) Kemendagri bener-bener," kata Ahok.

Dia menyebut pengawasan seperti durian runtuh. Pemprov DKI tak perlu repot menyewa auditor untuk mengaudit APBD DKI tahun 2015. "Ini seperti kita dapat auditor gratis," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com