Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Beberkan Modus-modus Korupsi Anggaran

Kompas.com - 02/04/2015, 16:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (2/4/2015), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membeberkan modus-modus korupsi anggaran.

Djarot blakblakan mengungkapkan bahwa hal tersebut umumnya dilakukan oknum ketika mengajukan kegiatan atau program. 

"Kegiatan paling vulgar itu kalau kegiatannya ada, tetapi tidak ada barangnya. Prosedur kegiatannya lengkap, tetapi realisasinya tidak ada di lapangan. Jadi, kegiatannya fiktif," kata Djarot.


Yang berikut ialah mengenai usulan program. Ia berharap tidak terjadi mark up atau penggelembungan harga pada pengusulan program. Kualitas barang pun biasanya dikurangi.

"Karena volumenya dikurangi, makanya bangun pasar, jembatan, sekolahan, yang seharusnya tahan lima tahun sampai 10 tahun, tetapi tahun depan sudah diajukan rehab lagi. Ini yang jamak terjadi," ujar Djarot.

Berikutnya, lanjut Djarot, ialah mengenai kegiatan yang tidak punya skala prioritas.

"Mohon maaf yang begitu itu janganlah. Kita jangan karena APBD DKI besar, lalu ceroboh. Banyak yang tidak dibutuhkan itu kita beli. Padahal, banyak barang yang memang rusak betul," ujar dia.

Djarot juga berharap, dalam merencanakan suatu program, pegawai negeri sipil tidak setengah-setengah. Jangan sampai program menjadi terkatung-katung karena tidak dikerjakan dengan benar dan tuntas.

"Nanti bangun separuh, separuhnya lagi tahun depan, disetujui lagi tahun depan," ujar Djarot.

Djarot berharap, melalui input program di e-musrenbang nantinya, segala kegiatan yang diajukan di tingkat wali kota dapat terpantau dengan baik. Hal ini, lanjut Djarot, dapat menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pada musrenbang yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Jakarta Timur ini, beberapa anggota DPRD yang terlihat hadir ialah Muhammad "Ongen" Sangaji dan Prabowo Soenirman. Peserta lainnya ialah camat dan lurah serta lembaga musyawarah kelurahan (LMK) se-Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com