Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Papua Barat "Reuni" dalam "Car Free Day" di Bundaran HI

Kompas.com - 17/05/2015, 09:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang dewasa juga anak-anak laki-laki dan perempuan berwajah khas Indonesia Timur berkumpul di depan pos polisi Bundaran Hotel Indonesia saat car free day, Minggu (17/5/2015). Mereka tertawa, bertepuk tangan, bernyanyi, serta menari bersama-sama mengikuti irama lagu daerah Papua Barat yang didendangkan.

Sekumpulan anak-anak menari di atas panggung yang juga dibangun di lokasi itu. Ternyata sebuah festival seni tari dari budaya Papua Barat sedang dilaksanakan di Bundaran HI. Membuat acara tersebut seketika menjadi ajang reuni dan lepas kangen bagi masyarakat Papua Barat yang berada di Jakarta.

"Yang jelas, warga Papua Barat yang kerja di sini banyak, pelajar juga. Mereka dengar ada acara ini, mereka datang untuk saling melepas kerinduan kampung halaman. Di sini bisa dengar lagu-lagu Papua Barat," ujar Asisten 1 Bidang Pemerintahan Papua Barat, Musa Kamudi Kemesi di Bundaran HI, Minggu.

Musa mengatakan festival ini merupakan kegiatan pembuka dari rangkaian acara untuk menyambut hari ulang tahun Provinsi Papua Barat ke-16 pada 12 Oktober mendatang.

Dalam festival tari ini, warga Papua mau pun warga lain bebas untuk berpartisipasi. Mereka bebas memilih tarian dan lagu apa pun asalkan masih dalam kebudayaan Papua Barat. Musa mengatakan, warga dipersilahkan menari seheboh mungkin. Hal ini untuk memperkenalkan kebudayaan Papua Barat kepada masyarakat umum.

Musa mengungkapkan, dalam festival tari hari ini, tidak hanya warga Papua yang menari di atas panggung. Warga yang berasal dari provinsi lain juga ikut menarikan tarian Papua. Melihat hal ini, Musa mengaku senang karena kebudayaan Papua bisa diterima masyarakat luas.

"Orang lain juga bisa tarian Papua. Jadi tidak hanya untuk orang Papua saja. Ini menunjukan persaudaraan serta nasionalisme kita semua," ujar Musa.

Pantauan Kompas.com, acara semakin meriah dengan kehadiran Chun dari kelompok tari Funky Papua. Selain itu, tiap kali melihat warga mereka menari di atas panggung, mereka senua bersorak dan bertepuk tangan untuk menyemangati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com