Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Tidak Percaya PNS DKI, Suuzan Saja

Kompas.com - 22/05/2015, 20:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan hampir seluruh pembangunan Ibu Kota selama ia menjabat merupakan hasil bantuan dari pihak swasta atau program corporate social responsibility (CSR). Basuki mengaku selama 2,5 tahun memimpin Ibu Kota kerap "dikerjain" oleh para pejabat DKI.

Sehingga ia lebih mempercayakan pembangunan kepada pihak swasta dibanding DKI. Selain itu, pembangunan oleh swasta dirasa lebih cepat dibanding satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. 

"Saya tidak percaya sama PNS DKI, suuzan (berpikiran negatif) saja saya," kata Basuki saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Lenggang Jakarta, di Taman Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2015). 

Program Lenggang Jakarta ini merupakan penataan PKL Monas dari CSR PT Anggada Putra Rekso Mulya.

Basuki kemudian menceritakan awal mula ia mengajak Rekso Group untuk membangun Lenggang Jakarta di Monas.

Ahok, sapaan Basuki menawarkan Rekso Group untuk membantu meningkatkan kelas para PKL Monas. Kemudian pihak Rekso pun menyanggupi permintaan Basuki dengan syarat diberi lambang produk Rekso seperti Sosro di Lenggang Jakarta.

"Saya bilang bodo amat, lambang mah taruh lambang doang. Ini bangun Lenggang Jakarta bisa biayanya Rp 15 miliar kok. Saya enggak mau satu bulan jalan sudah hancur atau WC-nya jorok," kata Basuki.

Kata dia, Rekso Group tidak hanya membangun Lenggang Jakarta, namun juga memberi pembinaan serta pelatihan kepada 339 pedagang di sana.

Basuki meminta Rekso Group untuk memberi pembinaan selama lima tahun kepada para pedagang. "Pokoknya sampai PKL naik pangkat, diajarkan masak sama chef mahal dan ngetop biar terus sehat dan higienis," kata Basuki. 

Adapun jumlah pedagang di Lenggang Jakarta berjumlah 339 orang, yang terdiri atas 126 pedagang kuliner dengan 52 jenis makanan dan 176 non kuliner terdiri atas penjual pakaian, sepatu, tas, aksesoris, suvenir dan mainan anak.

Para pedagang kuliner di Lenggang Jakarta ini sebelumnya juga telah diberikan training atau pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki handal. Tak hanya pelatihan memasak, mereka juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis hingga cara berwirausaha.

Kuliner yang disajikan bervariasi, mulai dari nasi goreng, soto betawi, gulai kambing, pecel bebek, nasi uduk, hingga selat solo. 

Harga makanannya pun bervariasi, mulai dari Rp 15.000 ribu-40.000 tiap porsinya. Transaksi di Lenggang Jakarta baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com