Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Bekasi Disarankan Laporkan Pencatut Namanya di Facebook

Kompas.com - 16/06/2015, 14:27 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyarankan, sebaiknya Wakil Wali Kota Ahmad Syaikhu melaporkan ke polisi terkait akun Facebook yang menggunakan namanya. Sebab, akun tersebut telah melakukan penipuan kepada sejumlah orang, seperti meminta pulsa dan meminjam uang.

"Bagusnya sih memang dilaporkan saja itu," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa (16/6/2015).

Rahmat mengatakan, tindakan tersebut sangat merugikan Ahmad Syaikhu sebagai pihak yang namanya disalahgunakan. Hal itu bisa mencemarkan nama baik.

Rahmat mengatakan Syaikhu bisa melapor kasus tersebut atas nama pribadi. "Kalo dia akunnya atas nama pribadi, ya buat laporan pribadi," ujar Rahmat.

Terungkapnya pembajakan akun Facebook Ahmad Syaikhu bermula dari seorang wartawan, Irfan Abdurahmat, yang menerima pesan pribadi melalui Facebook dari akun yang Ahmad Syaikhu. Dalam pesan tersebut, Ahmad Syaikhu meminta pulsa dari Irfan.

"Maaf ini lagi rapat...Kebetulan pulsa kehabisan total...waktu saya cek e-banking lagi eror...bisa minta tolong isiin pulsa...ntar diganti...tolong ya," tulis akun Ahmad Syaikhu.

Saat dikonfirmasi, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu membantah meminta pulsa melalui akun Facebook "Ahmad Syaikhu". Dia pun memastikan bahwa akun yang mengatasnamakan namanya tersebut merupakan akun palsu.

"Itu bukan saya," ujar Syaikhu melalui pesan singkat, Senin (15/6/2015).

Syaikhu kemudian melakukan klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya, @syaikhu_ahmad. Dalam kicauannya di Twitter, Ahmad Syaikhu memberikan nama akun facebook resminya. Untuk akun pribadi, Syaikhu mengatakan bahwa akun pribadinya bisa dicari melalui facebook.com/ahmadsyaikhupks dan fanspage facebook.com/bangsyaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com