Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intai Media Sosial Mencurigakan, Polisi Tangkap Enam Mucikari

Kompas.com - 17/06/2015, 13:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis prostitusi online kembali terbongkar. Kali ini prostitusi tersebut menggunakan beberapa jenis media sebagai penunjang, yakni situs web, Facebook, Twitter, dan We Chat.

"Dua minggu terakhir ini Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus menyelidiki prostitusi online. Sumber informasinya dari dua website, satu Facebook, satu Twitter, satu We Chat," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mudjiono di kantornya, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Setelah menelusuri beberapa situs dan media yang dicurigai, kemudian polisi melakukan penangkapan di beberapa tempat. Orang yang ditangkap tersebut merupakan mucikari dari bisnis prostitusi online.

"Enam orang tersangka ditangkap berikut barang bukti. Tempat prostitusi online ini di Jaktim, Jaksel, dan Jakpus," kata Mudjiono.

Keenam orang tersebut yakni WWR, EA, FD, ZUL, NCR, dan DM. Dari keenam orang tersebut, salah satu mucikari berjenis kelamin perempuan, yakni FD.

Keenam orang tersebut memiliki jaringan yang berbeda. WWR dan EA mengelola lewat akun Twitter @jkt7xxxx dan situs web www.backxxxx. FD menggunakan jaringan Facebook Smxxx Jakxxx.

ZUL menggunakan situs web semprotxxxx.com dengan akun Ojek Mesum. NCR menggunakan We Chat, sedangkan DM menggunakan situs web lenxxx.org.

Dari penyidikan sementara, keenam orang tersebut menjalankan dengan sistem yang cukup rapi. Salah satunya dengan tidak bertemu langsung dengan para PSK dan pelanggannya.

"Mereka berkomunikasi lewat online. Tanpa harus bertemu dengan PSK dan pelanggannya," kata Mudjiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com