Bersama mereka ikut diamankan seorang mucikari berinisial TS (22). Polisi menangkap sejumlah abege tersebut di sejumlah hotel.
Para pekerja seks komersial (PSK) ini digaruk petugas di kawasan Puncak, Cibinong, Parung, dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sekali kencan, mucikari menetapkan tarif mulai Rp 500.000 hingga Rp 700.000 untuk dua jam.
Perempuan penjaja cinta ini diamankan saat bersama lelaki yang menjadi teman kencannya. "Ada yang tak tamat SMP. Ada juga yang tidak tamat SMA, serta ada yang masih berstatus pelajar," ujar Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto, Senin (15/6/2015).
Suyudi menjelaskan, praktik prostutisi ini dilakukan mucikari lewat BlackBerry Mesanger (BBM). Sang mucikari NJ alias TS menawarkan PSK lewat BBM ke pria hidung belang.
"Kepada pria yang mau mem-booking tarifnya bervariasi, termahal Rp 700.000 sekali kencan," katanya.
Suyudi menjelaskan, orangtua dari anak di bawah umur yang menjadi korban prostitusi online tidak mengetahui aktivitas anaknya.
"Kita masih terus melakukan penyelidikan karena tidak menutup kemungkinan korbannya tak hanya enam orang," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya Djabar menjelaskan, terbongkarnya praktik prostitusi online berawal dari penyelidikan petugas terhadap seorang perempuan yang menyediakan PSK di bawah umur lewat fasilitas BBM.
"TS menawarkan perempuan untuk di-booking dengan tarif tertentu. Kemudian anggota menyamar sebagai pelanggan dan bertransaksi dengan mucikari tersebut," ujarnya.
Petugas memesan PSK yang masih berstatus siswi SMP berusia 19 tahun.
"Setelah petugas bertemu dengan PSK lewat mucikari, kemudian dilakukan penangkapan. Dalam operasi tersebut, kita amankan enam PSK dan seorang mucikari," ujarnya.
Ke-6 PSK yang diamankan adalah NO (15), RA (15), PS (15), RA (21), JS (19), dan RH (22).
Mucikari mematok tarif tergantung usia PSK. "Pelaku dan korbannya beroperasi di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, tergantung pesanan," kata Auliya. (Baca: Polisi Bongkar Sindikat Prostitusi "Online" di Bogor)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.