Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mucikari Prostitusi di Bogor Jajakan PSK Berstatus Pelajar SMP

Kompas.com - 16/06/2015, 12:12 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Polres Bogor membongkar praktik prostitusi online di kota hujan. Enam perempuan yang rata-rata masih anak baru gede, bahkan ada yang masih berstatus pelajar SMP diamankan petugas Polres Bogor.

Bersama mereka ikut diamankan seorang mucikari berinisial TS (22). Polisi menangkap sejumlah abege tersebut di sejumlah hotel.

Para pekerja seks komersial (PSK) ini digaruk petugas di kawasan Puncak, Cibinong, Parung, dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sekali kencan, mucikari menetapkan tarif mulai Rp 500.000 hingga Rp 700.000 untuk dua jam.

Perempuan penjaja cinta ini diamankan saat bersama lelaki yang menjadi teman kencannya. "Ada yang tak tamat SMP. Ada juga yang tidak tamat SMA, serta ada yang masih berstatus pelajar," ujar Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto, Senin (15/6/2015).

Suyudi menjelaskan, praktik prostutisi ini dilakukan mucikari lewat BlackBerry Mesanger (BBM). Sang mucikari NJ alias TS menawarkan PSK lewat BBM ke pria hidung belang.

"Kepada pria yang mau mem-booking tarifnya bervariasi, termahal Rp 700.000 sekali kencan," katanya.

Suyudi menjelaskan, orangtua dari anak di bawah umur yang menjadi korban prostitusi online tidak mengetahui aktivitas anaknya.

"Kita masih terus melakukan penyelidikan karena tidak menutup kemungkinan korbannya tak hanya enam orang," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya Djabar menjelaskan, terbongkarnya praktik prostitusi online berawal dari penyelidikan petugas terhadap seorang perempuan yang menyediakan PSK di bawah umur lewat fasilitas BBM.

"TS menawarkan perempuan untuk di-booking dengan tarif tertentu. Kemudian anggota menyamar sebagai pelanggan dan bertransaksi dengan mucikari tersebut," ujarnya.

Petugas memesan PSK yang masih berstatus siswi SMP berusia 19 tahun.

"Setelah petugas bertemu dengan PSK lewat mucikari, kemudian dilakukan penangkapan. Dalam operasi tersebut, kita amankan enam PSK dan seorang mucikari," ujarnya.

Ke-6 PSK yang diamankan adalah NO (15), RA (15), PS (15), RA (21), JS (19), dan RH (22).

Mucikari mematok tarif tergantung usia PSK. "Pelaku dan korbannya beroperasi di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, tergantung pesanan," kata Auliya. (Baca: Polisi Bongkar Sindikat Prostitusi "Online" di Bogor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com