Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca pada Kegagalan

Kompas.com - 22/06/2015, 23:48 WIB

"Kami telah mendapat kabar di lokasi itu nantinya akan dibangun sebuah kawasan yang terintegrasi dan juga rusunawa. Namun, kami belum melakukan sosialisasi terkait informasi ini karena belum ada surat perintah," ujarnya.

Selain itu, kata Sumpeno, pihaknya siap melakukan pendekatan dan inventarisasi apabila program ini diwujudkan dalam waktu dekat. Sebab, dalam beberapa pertemuan terakhir, warga tak keberatan dipindah ke rusunawa asalkan lokasinya tak jauh dari tempat semula.

Kepala Suku Dinas Tata Ruang Jakarta Utara Monggur Siahaan menambahkan, secara aturan tata ruang, Kampung Bandan telah dipertimbangkan untuk menjadi lokasi TOD. Aturan dalam rencana detail tata ruang (RDTR) Jakarta memperlihatkan bahwa kawasan itu diperbolehkan untuk membangun area perdagangan, rusunawa, dan zona jasa.

Diperluas

Selain Kampung Bandan, Stasiun Manggarai juga akan diperluas dan menjadi sentral pergantian moda KRL Jabodetabek dan kereta bandara. "Sekarang Stasiun Manggarai hanya cukup untuk menampung 80.000 orang per hari. Nantinya, kami merencanakan 1,2 juta orang bisa mengakses kereta api dari stasiun ini," ujar Ella Ubaidi, Kepala Konservasi, Perawatan, dan Desain Arsitektur PT KAI.

Penambahan jumlah penumpang yang dilayani Stasiun Manggarai sangat mungkin terjadi terutama jika kapasitas perjalanan KRL lintas Bekasi ditingkatkan setelah jalur dwiganda Bekasi-Cikarang dioperasikan nanti. Selain itu, peran KA bandara yang memulai perjalanan dari Manggarai juga diperkirakan akan menambah penumpang dari stasiun ini.

Stasiun Manggarai direncanakan juga terhubung dengan Terminal Manggarai.

Koordinator Komisi B DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, menilai positif langkah Pemprov DKI. Konsep TOD itu telah lama ditetapkan dalam rencana pembangunan dan masuk dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.(MKN/ART/JAL/DNA)

____________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juni 2015, di halaman 26 dengan judul "Berkaca pada Kegagalan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com