Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Administratif Jakarta Timur: Perumahan Warga yang Layak

Kompas.com - 25/06/2015, 15:00 WIB


Oleh Madina Nusrat

Bencana banjir yang melanda Jakarta tahun 2013 menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi DKI menata kembali permukiman warga untuk mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau. Kota Jakarta Timur menjadi wilayah yang luas untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa sebagai tempat relokasi warga yang terkena proyek penataan.

Bukan hal mudah merelokasi warga ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa), dan itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Jakarta Timur. Terhitung hampir tiga tahun terakhir setidaknya 21.000 jiwa dari sejumlah tempat di Jakarta direlokasi ke 5.320 unit di 12 lokasi rusunawa di Jakarta Timur.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, pekerjaan relokasi warga itu tak dapat dikerjakan sendiri. Sebaliknya, pekerjaan itu hanya dapat dilaksanakan dengan kerja sama lintas sektor lewat operasi kemanusiaan. Mulai dari kepolisian, TNI, satuan polisi pamong praja (satpol PP), hingga aparat pemerintah membantu warga relokasi ke unit rusun yang telah disediakan.

"Tidak berhenti di situ, kami aparat pemerintah juga terus memberikan edukasi cara hidup yang bersih di rusun sekaligus cara pemakaian listrik yang hemat," papar Bambang, beberapa waktu yang lalu.

Tiap rusunawa yang telah dihuni juga dilengkapi dengan klinik kesehatan, perpustakaan, dan taman bacaan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup penghuninya, disediakan pula koperasi yang dana awalnya dibiayai pemerintah dan juga dana dari pihak swasta.

Terkait pendataan penghuni rusunawa, Wali Kota Jakarta Timur dibantu Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III DKI Sayid Ali, yang menyediakan data setiap warga yang direlokasi. Seluruh data penghuni ataupun calon penghuni dimasukkan secara digital.

"Setiap relokasi berlangsung, warga yang diterima hanya terbatas yang masuk dalam daftar yang direlokasi. Hanya warga yang memiliki identitas yang sesuai dengan data digital yang ada yang akan diterima sebagai penghuni rusun," papar Sayid.

Sejauh ini, menurut Sayid, warga yang diprioritaskan menghuni rusun masih terbatas warga yang tempat tinggalnya terkena proyek pembangunan, terutama proyek pengendalian banjir.

Kendati tak sedikit warga Jakarta bukan korban penggusuran yang telah mendaftar menempati rusun yang didirikan Pemprov DKI. Jumlah pendaftarnya di Jakarta Timur sudah mencapai 5.000 orang lebih.

"Pada akhirnya kami hanya dapat memberikan kesempatan bagi warga yang mendaftar itu menunggu unit yang telah dikosongkan penghuni sebelumnya," jelas Sayid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com