Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Ada Regulasi Transportasi yang Tak Sempurna

Kompas.com - 02/07/2015, 08:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana mengakui ada kekurangan pada regulasi tentang transportasi yang ada di Indonesia saat ini. Regulasi tersebut belum mengatur tentang inovasi-inovasi yang kini sudah banyak digunakan pengusaha jasa transportasi berbasis teknologi, seperti Go-Jek, Grab Taxi maupun Grab Bike, serta taksi Uber.

Menurut Yudi, peraturan tentang transportasi yang ada sekarang, yakni Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, juga harus dikaji kembali. Pengkajian dilakukan dalam rangka menyikapi dan mengatur penggunaan teknologi dalam bisnis jasa transportasi.

"Ada regulasi yang tidak sempurna. Aturan moda transportasi sendiri-sendiri, tapi yang globalnya tidak ada. Makanya kita akan buat RUU Sistem Transportasi Nasional untuk mengatur secara keseluruhan, termasuk ketentuan jasa transportasi yang pakai aplikasi," kata Yudi dalam sebuah acara diskusi di Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (1/7/2015) malam.

Menurut Yudi, sampai saat ini, pemerintah gagal menghadirkan sistem transportasi yang aman dan nyaman. Peran penyedia jasa transportasi lebih banyak dikuasai pihak swasta, yakni sekitar 90 persen, sehingga inovasi gencar dilakukan untuk dapat bersaing memberikan pelayanan terbaik mereka kepada konsumen.

Yudi juga mengingatkan pemerintah untuk memperjelas status ojek sebagai transportasi umum. Menurut dia, ojek tidak termasuk transportasi umum dan secara aturan telah menyalahi undang-undang.

Namun karena kehadirannya yang sangat membantu masyarakat, terutama di saat macet, pihak Kementerian Perhubungan harus mengeluarkan kebijakan.

"Tidak bisa kasih sanksi ke ojek karena banyak diminati. Arahnya ke Kemenhub, ada kemungkinan juga harus ubah Undang-Undang. Bagaimana motor bisa jadi transportasi publik. Bisa juga keluarin peraturan menteri," tambah Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com