Hal itu diungkapkan Basuki saat menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero) atas kerjasama penyediaan infrastruktur energi minyak dan gas di Ibu Kota.
"Saya dulu punya khayalan kerja di Pertamina, saya pengen ditempatkan di hutan. Kayaknya enak ya, tinggal naik helikopter ditempatin di hutan dan eksplorasi," kata Basuki, Selasa (14/7/2015).
Cerita Basuki ini disambut gelak tawa Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto serta jajaran direksi Pertamina.
Namun, nasib berkata lain. Ia harus terjun ke dunia politik dan menjadi seorang pejabat. Sebab, ia merasa kesal dengan pemerintah yang bisa menutup perusahaan pertambangan PT Timah miliknya yang berada di Belitung Timur.
Akhirnya, Basuki menjadi Bupati Belitung Timur, anggota Komisi II DPR RI, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sekarang nasibnya sudah beda, mana berantem melulu. Untung hubungan saya dengan Pertamina baik-baik saja, saya baik kok kalau enggak ada pihak yang ngeyel. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.
Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, Basuki justru beruntung bisa menjadi Gubernur DKI. Sebab, jika menjadi karyawan Pertamina, ujung kariernya hanya menjadi Dirut maupun Menteri.
"Tapi kalau Gubernur kan bisa jadi Presiden Indonesia. Ha-ha-ha. Terima kasih atas kepemimpinan Pak Gubernur di DKI, kepemimpinan beliau yang kuat membuat perubahan besar di DKI Jakarta," kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.