Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aset Jadi Supermarket, Ahok Sebut Banyak Persekongkolan

Kompas.com - 14/07/2015, 13:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak terkejut ketika mendengar ada aset DKI yang telah beralih menjadi supermarket, seperti hasil temuan DPRD DKI di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur.

Seperti diberitakan, pada Senin (13/7/2015) kemarin, beberapa anggota DPRD DKI melakukan inspeksi mendadak ke lahan DKI yang terletak di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Mas, Jakarta Timur. Lahan tersebut dikelola bersama PT Jakarta Propertindo dan PT Korea World Center.

Dalam perjanjiannya, seharusnya lahan tersebut dibangun gedung pusat kebudayaan Korea, tetapi kini di lahan itu berdiri supermarket buah-buahan All Fresh. 

"Itu mah saya enggak heran lagi di Jakarta, makanya sekarang DKI bisa menang enggak di pengadilan," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (14/7/2015). 

Basuki menengarai lemahnya DKI dalam mempertahankan aset di pengadilan disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu contohnya adalah banyak oknum internal DKI, swasta, maupun oknum di pengadilan yang "bermain".

Basuki mencurigai, oknum Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Biro Hukum bermain dengan oknum lainnya. Sebab, menurut dia, banyak kasus dimenangkan oleh pihak ketiga dengan alasan tidak masuk akal.

"Kamu bayangin di DKI, kalau kamu enggak punya surat sah cuma gugat DKI di pengadilan dan parahnya DKI tidak bisa menunjukkan surat yang asli. Hakim pasti memutuskan kamu yang menang. Berarti ini kan ada sebuah persekongkolan mafia peradilan," kata Basuki. 

Basuki membantah pihaknya tidak berupaya mengembalikan aset-aset pemerintah yang telah beralih. Aset-aset yang hilang ini, lanjut dia, sudah beralih sejak pemerintahan sebelum Gubernur DKI Sutiyoso. Selain itu, kontrak yang dilakukan antara DKI dengan pihak ketiga sangat lemah.

"Kami tahu nih kami cari aset yang bermasalah, tapi masalahnya bisa menang enggak di pengadilan? Kayak di Kuningan nih Epicentrum, banyak (lahan) yang dijual-jualin sama Bakrie Grup, enggak jelas banget," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com