Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Refund" Tiket Diberi "Voucher", Penumpang Sriwijaya Air Kecewa

Kompas.com - 16/07/2015, 20:59 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan penumpang Sriwijaya Air tujuan Surabaya dan Malang di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kecewa karena tidak bisa mendapatkan uang tunai dari tiket yang mereka kembalikan. Mereka justru diberi voucher sebagai ganti tiket yang dikembalikan setelah penerbangan dibatalkan akibat letusan Gunung Raung di Jawa Timur.

Salah satu penumpang tujuan Malang, Adi (36), merasa heran karena petugas Sriwijaya Air memaksa memberikan voucher penerbangan Sriwijaya untuk tujuan dan jadwal penerbangan kapan pun. Adi sedianya terbang pukul 12.00 WIB, tetapi diminta menunggu karena penerbangan ditunda.

Tidak lama setelah itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa Bandara Abdulrahman Saleh di Malang dan Bandara Internasional Juanda di Surabaya ditutup.

"Ini kan namanya mau untung. Saya sama penumpang lain bertanya-tanya, kenapa maskapai lain bisa refund cash, uang tunai, tapi di sini malah dikasih voucher," kata Adi, Kamis malam.

Penumpang lain, Dini (33), menilai kebijakan Sriwijaya Air tidak masuk akal. Kebanyakan penumpang bisa memilih moda transportasi alternatif lain jika tiket yang dikembalikan diganti uang tunai. Namun, jika mendapatkan voucher, penumpang tidak punya uang untuk ongkos naik kereta, bus, dan moda transportasi lain.

"Kan enak kalau dikasih duit. Kita bisa belanjain lagi buat naik pesawat lain atau apa kek. Kalau voucher, buat apaan?" kata Dini.

Sementara itu, Arif (31) mengkritik keputusan Sriwijaya Air yang hanya memberikan voucher. Ia menolak mentah-mentah penawaran voucher tersebut.

"Sekarang begini, saya sudah minta digeser ke penerbangan yang terdekat, misalnya Yogyakarta atau mana, dia bilang sudah full booked. Saya minta refund tunai, malah dikasihnya voucher. Enggak saya ambil. Enggak smart banget ini Sriwijaya, padahal besok sudah Lebaran," ujar Arif.

Sampai saat ini, penumpang Sriwijaya Air masih menunggu tanpa kepastian di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta. Kompas.com sudah coba mengonfirmasi Manager Humas Sriwijaya Air Agus Sudjono, tetapi tidak ada respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com