Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Sepatu Murah, Bukan Murahan

Kompas.com - 23/07/2015, 14:30 WIB

"Barang ori dibuat menggunakan mesin sehingga ukurannya sempurna. Alur jahitan dibuat sangat teliti. Kalau barang KW dibuat manual, jadi peluang kesalahannya besar," tutur Fay (28), pedagang sepatu.

Fay menunjukkan sepasang sepatu lari mirip Air Force 1 Nike. Warna sepatunya perpaduan biru muda dan abu-abu dengan logo Nike berwarna putih. Sekilas, sepatu itu kelihatan seperti asli. Tetapi, bila diperhatikan, permukaan telapak sepatu itu kasar dan keras. Padahal, permukaan telapak Air Force 1 Nike asli empuk dan nyaman.

Bahan sepatunya pun berbeda. Sepatu ori terbuat kulit asli yang lembut. Kalau sepatu aspal, bahannya bukan kulit asli.

Jika sepatu asli di mal seharga Rp 500.000 atau lebih per pasang, versi KW di Tampur Rp 150.000 per pasang. Dalam sehari, Fay dan adiknya, Airil (20), menjual 200 pasang sepatu olahraga KW itu.

Meski kebanyakan sepatu yang dijual di kiosnya adalah barang KW, Fay juga menjual sepatu ori. Harganya Rp 1,5 juta-Rp 2,5 juta per pasang. Sepatu ori buatan Vietnam tidak dipajang di kios, melainkan disimpan di tempat khusus. "Hanya kalangan tertentu saja yang mau membeli sepatu ori. Masyarakat biasa cukup puas beli barang KW karena harganya terjangkau," kata pria yang meneruskan usaha dagang orangtuanya itu.

Memang sudah jadi pengetahuan umum bahwa sepatu dan sandal yang dijual di Taman Puring kebanyakan adalah barang reject dan barang aspal. Ada juga barang second hand atau bekas pakai. Ini tidak hanya berlaku untuk produk alas kaki, tetapi juga untuk pakaian, khususnya kaus jersey atau kostum grup sepak bola, kacamata, jaket, dan tas. Diperlukan ketelitian tingkat tinggi untuk membedakan barang yang dibeli asli atau aspal.

"Beli sepatu dan pakaian di sini memang tak bisa buru-buru. Harus teliti mengamati. Kalau dapat yang pas, rasanya puas," kata Alihamda (17), pelajar SMA. Bersama teman-teman sekolahnya, Alihamda kerap menghabiskan akhir pekan untuk berburu barang-barang kesukaan mereka.

Enzen menuturkan, ada kesepakatan tak tertulis di antara pedagang Pasar Taman Puring untuk menyampaikan kualitas sepatu yang mereka jual secara jujur kepada pembeli. "Kalau barang aspal ya harus disampaikan aspal. Kami tidak mau pembeli protes di kemudian hari," katanya. (Denty Piawai Nastitie)

_________________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Juli 2015, di halaman 27 dengan judul "Jual Sepatu Murah, Bukan Murahan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com