JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan produk bahan bakar khusus (BBK) varian baru beroktan 90, yakni Pertalite, pada Jumat (24/7/2015). Sejauh ini, pada uji pasar hari kedua, rupanya lebih banyak sepeda motor yang kepincut menjajal performa Pertalite ketimbang mobil.
Salah satunya terlihat di SPBU 31.10202, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Salah seorang petugas SPBU Abdul Muis, yang menjadi kepala shift siang itu, Yugo Riyadi mengatakan, sejak diluncurkan kemarin Jumat, lebih banyak sepeda motor yang mencoba BBK baru itu.
“Lebih banyak konsumen sepeda motor yang mencoba Pertalite daripada mobil. Karena kalau pengguna mobil sepertinya tetap lebih memilih Pertamax,” ucap Yugo kepada Kompas.com, Sabtu (25/7/2015).
Yugo menjelaskan, konsumen ingin tahu kualitas atau performa dari Pertalite yang memiliki kadar oktan lebih tinggi dibandingkan Premium, meskipun selisih harga Pertalite dengan Premium lebih mahal Rp 1.000 per liter. Hingga pukul 14.00 wib, indikator stok di kantor SPBU Abdul Muis menunjukkan sisa volume Pertalite ada sekitar 6.000 liter.
Kemarin, kata Yugo, SPBU Abdul Muis mendapat pasokan sebanyak 16.000 liter dari depo Plumpang Pertamina.
“Hari pertama peluncuran kemarin terjual 8.000 liter. Sekarang sisa 6.000 liter, berarti dari pagi tadi sudah terjual 2.000 liter,” kata dia.
SPBU yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pertamina alias COCO itu juga menyediakan tangki timbun sendiri untuk Pertalite, dengan kapasitas 21.000 liter.
Lebih irit
Menurut Tri Yuswidjajanto, Dosen Teknik Mesin ITB yang juga menjadi tim peneliti Pertalite sebelum diluncurkan, sebenarnya spesifikasi Research Octane Number (RON) 90 sudah ada sejak lama, dan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Bensin yang layak digunakan minimal memiliki syarat durable.
Bensin tidak boleh menimbulkan gangguan macam apapun dalam jangka waktu tertentu. Premium (RON 88) memenuhi syarat ini. Grade selanjutnya adalah irit. Di sinilah Pertalite bermain.
“Tagline ‘Melaju Lebih Jauh’ bukan pepesan kosong. Kami sudah mencoba dan memang bisa menghemat antara 10 persen hingga 16 persen dibandingkan Premium,” kata dia.
Ditambahkan Yus, dalam pengujiannya, didapati Pertalite juga lebih bersih. Injektor tak cepat logging, katup tak lekas kotor, dan ruang bakar minim ngelitik. Adapun kriteria ketiga adalah performa. Kalau ingin mendapatkan kriteria ini, Yus menyarankan tidak boleh tanggung. Pakai bensin RON 92 atau RON 95.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.