Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Keistimewaan HUT Ke-70 RI di Mata Ahok

Kompas.com - 16/08/2015, 16:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengungkapkan, HUT ke-70 Kemerdekaan RI begitu istimewa. Pasalnya, menurut Basuki, usia Indonesia kali ini sama dengan tanggal Indonesia meraih kemerdekaan.

"Saya pernah ditanya orang, 'kenapa ulang tahun Indonesia yang ke-70 tahun ini lebih meriah?'. Sebab, tanggal 17 tambah 8 tambah 45 jumlahnya jadi 70. Istimewa pokoknya, susah ketemu tanggal segitu," kata Basuki di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Basuki berharap dirinya bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Ia berupaya membuat Jakarta lebih baik lagi bagi setiap orang. "Saya ingin Jakarta betul-betul bersih dan tertata rapi," kata Basuki. 

Adapun dalam napak tilas kemerdekaan ini, Basuki bersepeda onthel bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Basuki dan Djarot menyambangi tempat-tempat yang saksi sejarah kemerdekaan yang terletak di Jakarta.

Di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Basuki, Djarot beserta pejabat Pemprov DKI mendapat penjelasan mengenai sejarah hubungan Indonesia dengan negara asing. "Gedung ini jadi lokasi pengangkatan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 28 April 1945," kata pegawai tersebut kepada Basuki dan rombongan.

Selain memperlihatkan ruang pertemuan anggota-anggota BPUPKI, dia juga memperlihatkan sebuah ruang besar yang dipergunakan bagi diplomat serta duta besar untuk berlatih diplomasi. Persetujuan normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia pada 11 Agustus 1966 juga dilaksanakan di gedung Pancasila.

"Jadi gedung ini sangat bersejarah, Pak. Terima kasih kepada Pemprov DKI karena turut melindungi serta merawat cagar budaya ini," kata pegawai itu. 

Setelah itu, Basuki dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gedung Joang 45, Menteng. Di sana, Basuki disambut oleh aksi teatrikal pejuang Indonesia merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com