Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Asing Penasaran dengan Aksi "Lawan Ahok" di Rumah Dinas Gubernur DKI

Kompas.com - 28/08/2015, 12:02 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Lawan Ahok yang melakukan orasi di kawasan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menarik perhatian salah satu warga negara asing (WNA) yang tengah berjalan kaki di kawasan Menteng, Jumat (28/8/2015). Hal itu terjadi saat puluhan partisipan orasi itu melakukan jalan kaki di samping rumah dinas, tepatnya di Jalan Syamsu Rizal.

"Ini ada kegiatan apa?" tanya pria WNA paruh baya itu kepada salah satu partisipan. Ia bertanya sambil menunjuk-nunjuk sebuah papan yang bergambar karikatur Basuki dan bertuliskan "Lawan Ahok".

Salah satu perempuan partisipan aksi yang berada di dekatnya menjawab keheranan WNA itu menggunakan bahasa Inggris.

Kepada WNA itu, ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengkritik pemerintahan Basuki yang dinilai keras dan arogan. Ia juga menyampaikan soal tutur bahasa Basuki yang tidak sesuai norma kesopanan orang Timur.

"Bahkan, Ahok juga mengatai seorang ahli sejarah Betawi di depan media saat masalah Kampung Pulo. Itu sangat tidak sopan, arogan," kata perempuan itu.

WNA tersebut mengangguk-angguk dan sesekali tersenyum mendengar penjelasan terkait aksi tersebut. Sekitar 5 menit dia menyimak jawaban perempuan itu. Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan ke arah barat, ke Jalan Pasuruan.

Sementara itu, seusai melakukan aksi di depan pagar rumah dinas Gubernur selama sekitar 15 menit, peserta aksi berjalan sekitar 100 meter ke arah dalam kompleks perumahan Jalan Syamsu Rizal.

Polisi yang tadinya berjaga di rumah dinas gubernur mengikuti mereka untuk menjaga keamanan di kawasan kompleks. Tepat di perempatan Jalan Syamsu Rizal, mereka kembali melanjutkan aksi hingga pukul 11.30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com