Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunker ke Provinsi Lain, DPRD DKI Dibekali Rp 703 Juta

Kompas.com - 11/09/2015, 19:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Keuangan Kesekretariatan Dewan DKI Dame Aritonang menjelaskan, sistem pembiayaan kunjungan kerja DPRD DKI menggunakan sistem panjar atau pemberian uang muka sebelum keberangkatan.

Uang tersebut diberikan kepada pendamping komisi yang merupakan staf Kesekretariatan Dewan DKI.

"Total uang panjar itu Rp 703 juta untuk lima komisi. Tapi, bila yang terpakai di bawah itu, sisanya dikembalikan," ujar Dame di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (11/9/2015).

Dame mengatakan, biaya tersebut untuk uang transportasi, uang penginapan, dan juga uang harian yang meliputi uang makan dan transportasi lokal. Semua anggaran itu juga dikelola langsung oleh staf.

Dame mengatakan, tidak ada anggota DPRD DKI yang memegang uang tersebut. Dame pun menjelaskan rincian penggunaan anggaran tersebut.

Setwan DKI membekali Komisi A yang melaksanakan kunker ke Makassar dengan uang panjar sebesar Rp 140 juta. Kunker Komisi A sendiri diikuti oleh 17 anggota Dewan.

Untuk Komisi B yang kunker ke Bogor, Setwan DKI memberi uang panjar sebesar Rp 104 juta. Kunker tersebut diikuti oleh 22 anggota Dewan.

Sementara itu, Komisi C yang melakukan kunker ke Nusa Tenggara Barat diberikan uang panjar sebesar Rp 118 juta. Jumlah anggota Dewan yang ikut ke sana 13 orang.

Komisi D yang kunker ke Bali dibekali uang panjar sebesar Rp 187 juta. Ada 16 orang anggota Dewan yang mengikuti kunker tersebut. Dame mengatakan, Komisi E juga melakukan kunker ke Bali.

Mereka diberi uang panjar sebesar Rp 154 juta dan diikuti oleh 16 orang anggota Dewan. "Itu semua sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Nomor 1831 Tahun 2013," ujar Dame.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com