Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Karang Anyar Sebut Pedagang yang Akan Digusur adalah PKL

Kompas.com - 15/09/2015, 18:19 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya Karang Anyar membantah bila pedagang yang ada di dalam pasar itu yang akan digusur. Pengusuran hanya akan dilakukan pada para pedagang yang menggunakan area jalan dan menutup saluran air Jalan Buntu di RW 02 Karang Anyar.

"Ini yang salah kaprah. Sebenarnya yang dibongkar itu tempat pedagang kaki lima (PKL) yang ada di luar pasar Karang Anyar, yang di sepanjang Jalan Buntu. Pedagang di dalam pasar tidak (digusur) karena dalam tanggung jawab PD Pasar Jaya," kata Kepala PD Pasar Jaya Karang Anyar, Edi Prakoto, saat ditemui Kompas.com di ruang kantornya, Selasa (15/9/2015).

Menurut dia, para PKL itu kebanyakan berasal dari luar daerah Karang Anyar. Edi juga membantah bila tidak ada sosialisasi dan imbauan sebelum dilakukan pembongkaran pada lapak PKL itu. (Baca: Menilik Asal-usul Pasar Karang Anyar di Sawah Besar)

"Sudah kita kirimkan surat imbauan dan peringatan dari jauh-jauh hari. Dari bulan Agustus lalu juga sudah ada imbauan. Tetapi kita dianggap ingin buru-buru," ujarnya.

Para pedagang yang akan digusur kiosnya pun ditawari untuk pindah ke sejumlah pasar lain yang berada di kawasan Kecamatan Sawah Besar. Tetapi tawaran itu diabaikan oleh pedagang karena lokasi yang ditawarkan tidak memadai.

"Kita tawari kios yang masih kosong di dalam pasar, tetapi kalau ke dalam tidak bisa semua karena terbatas. Jadi kita tawari pindah ke pasar lain. Mereka tidak mau karena tidak ingin terpisah-pisah," kata Edi. (Baca: Pembongkaran Pasar Karang Anyar Ditunda)

Sementara itu, pedagang yang akan digusur protes disebut sebagai PKL oleh pihak pengelola pasar. Mereka mengklaim sudah lama berjualan di sisi luar pasar tersebut.

"Kita sudah turun temurun di pasar ini, bahkan ini saya udah dari buyut saya (kiosnya). Masa kita dibilang PKL? Kita juga sudah bayar retribusi, bayar listrik, sudah ada pelanggan. Kalau mau dibongkar ya dikasih ganti tempat yang layak," kata Saipulloh, salah satu pedagang sayur yang berjualan di sisi luar pasar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com