Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Asal-usul Pasar Karang Anyar di Sawah Besar

Kompas.com - 15/09/2015, 16:33 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar tradisional Karang Anyar terletak di sebelah Jalan Raya Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tidak sulit menemukan lokasi pasar yang berada di lurusan rel Stasiun Sawah Besar itu.

Rencananya, kawasan luar pasar tersebut akan dibongkar dalam waktu dekat oleh Pemkot Jakarta Pusat. Menurut pedagang yang berjualan di sana, Pasar Karang Anyar telah beroperasi setengah abad. (Baca: Pembongkaran Pasar Karang Anyar Ditunda)

Namun, bila ditelusuri lebih jauh, terdapat dua versi cerita mengenai awal mula pasar itu. "Pasar ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Pastinya sih saya tidak tahu persis. Tetapi, dari cerita sesepuh dulu, awalnya pedagang berjualan di dekat Stasiun Sawah Besar, tetapi mulai tahun 1950-an dipindahkan ke daerah sini," kata Khaidir, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Karang Anyar, pada Kompas.com, Selasa (15/9/2015).

Menurut Khaidir, pedagang di pasar tersebut awalnya merupakan orang-orang veteran perang yang diberdayakan untuk dapat menyambung hidup mereka.

Pemerintah kala itu pun mengizinkan mereka berdagang di jalan yang kini bernama Jalan Buntu Karang Anyar. (Baca: Ahok: Ekonomi Lagi Susah, Jangan Terjadi Penggusuran Pedagang, tetapi...)

"Pedagang di pasar ini sudah turun-temurun. Waktu saya baru lahir, orangtua sudah berdagang di sini. Dulu waktu kecil-kecil saya juga sering main di pasar. Sekarang gantian saya yang berjualan," ucap Khaidir.

Karena keberadaan pasar tersebut tergolong lama, nama Pasar Karang Anyar, menurut Khaidir, pun populer di kalangan warga Jakarta Pusat.

Banyak warga yang memilih berbelanja di sana karena ketersediaan barang-barang yang dijual juga lengkap.

"Bukan hanya warga sini yang berbelanja di Pasar Karang Anyar. Orang dari mana-mana juga belanja ke sini, yang dari Mangga Besar, Taman Sari, Juanda juga ke sini. Soalnya lengkap, harganya juga lebih murah. Seperti pasar Induk, tapi lebih kecil," tuturnya.

Jalan Buntu Karang Anyar

Versi lain, kemunculan Pasar Karang Anyar disebut berawal dari banyaknya warga sana yang berjualan di sebuah lapangan yang kini tidak jauh letaknya dari Jalan Buntu Karang Anyar.

Namun, warga saat itu hanya berjualan secara musiman. "Dulu tahun 1950-an dan 1960-an ada sebuah lapangan dekat sini. Nah, di lapangan itu warga mulai jualan bawa-bawa meja sendiri buat lapaknya, tetapi masih jualan musiman. Kalau lagi pengin jual ayam, ya jual. Kalau lagi enggak mau jualan, ya stop. Soalnya kita tahu sebenarnya itu bukan tempat buat dagang," kata salah satu warga bernama Megapahang yang keluarganya sudah tinggal sejak lama di kawasan tersebut.

Pada tahun 1970-an, instansi pemerintah melalui PD Pasar Jaya mulai masuk untuk mengelola pasar tersebut. Tetapi, pihak Pasar Jaya tidak memusatkan aktivitas pasar di lapangan yang biasa dipakai warga untuk berjualan.

Pasar Jaya membangun pasar yang lebih menjorok ke dalam, sekitar 50 meter dari Jalan Buntu Karang Anyar. (Baca: Pedagang Pasar Karang Anyar Bersedia Digusur, asal...)

"Walau sudah ada Pasar Jaya, lama-kelamaan ternyata tetap saja ada yang bikin bale (kios) di lapangan. Malah dibikin permanen. Itu tahun '80-an dan '90-an sudah mulai kayak gitu. Ternyata bale itu juga mulai disewa-sewakan buat dagang. Padahal, pasar sebenarnya di dalam Pasar Jaya ini," kata Megapahang yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris RW 02 di kawasan Karang Anyar.

Sementara itu, pihak PD Pasar Jaya Karang Anyar membenarkan bahwa ada dua kelompok pedagang di kawasan pasar itu. Kelompok pertama merupakan pedagang yang kiosnya berada di dalam Pasar Karang Anyar.

Sedangkan kelompok kedua merupakan pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Buntu Karang Anyar, di luar area PD Pasar Jaya Karang Anyar.

Kini pedagang yang biasa berjualan di luar area PD Pasar Jaya Karang Anyar itu rencananya akan digusur oleh Pemkot Jakarta Pusat karena dinilai menempati lokasi saluran air yang ada di sepanjang Jalan Buntu Karang Anyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com