Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober, Warga Bidaracina Harus Direlokasi

Kompas.com - 17/09/2015, 13:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Jatinegara Budi Setiawan merencanakan untuk dapat merelokasi warga Bidaracina yang terkena dampak sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur, pada Oktober 2015 atau bulan depan.

Sebab, awal atau pertengahan November, proyek sodetan di sisi inlet di Bidaracina harus dimulai.

"Kita masih sosialisasikan terus. Karena masyarakat masih belum terima, jadi kita masih harus melakukan pendekatan dulu. Tetapi, relokasi sebelum November harus selesai," kata Budi, kepada Kompas.com Kamis (17/9/2015).

Budi mengatakan, sesuai dengan sosialisasi kemarin, warga yang menempati lahan negara tidak akan menerima ganti rugi. Mereka akan direlokasi ke rusun. Sementara yang memiliki sertifikat akan diberikan penggantian.

Mantan Lurah Pondok Bambu yang pernah menangani gusuran untuk pembangunan Kanal Banjir Timur ini mengatakan, persoalan di Bidaracina sedikit berbeda dengan penggusuran di Pondok Bambu untuk KBT kala itu.

"Persoalan di Bidaracina kepemilikan tanahnya. Kalau dulu untuk KBT di Pondok Bambu jelas sertifikatnya," ujar Budi. (Baca: Sodetan Ciliwung-KBT Dimulai Awal November)

Meski demikian, Budi berharap, relokasi di Bidaracina dapat berjalan baik. Ia tak mau penolakan sampai bentrokan seperti kejadian di Kampung Pulo terulang. "Kita berharap berjalan dengan baik," ujar Budi.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur mensosialisasikan kepada warga Bidaracina bahwa proyek sodetan harus dimulai awal November 2015 mendatang. Namun, warga yang hadir dalam sosialisasi menganggap pemerintah berlaku sepihak.

Warga menganggap, keputusan itu sama saja tidak melibatkan warga. Ada sekitar 47 bidang lahan di RW 14 dan 48 bidang lahan di RW 05 Bidaracina yang bakal terkena dampak sodetan.

Dari dua RW itu, ada 96 bangunan yang bakal dibongkar. Hanya tersisa satu RW lagi yakni di RW 04 Bidaracina yang belum diketahui datanya lantaran warga menolak diukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com