Kini, lelaki itu masih diamankan di Kantor Kelurahan Kalideres. Ia menggunakan kaus berwarna merah dan celana pendek.
Warga pun berlarian dan berbondong-bondong mendatangi kantor kelurahan untuk melihat lelaki tersebut. Akibatnya, jalanan di sekitar kantor kelurahan mengalami kemacetan.
"Ini bukan siapa-siapa, bukan pelakunya. Orang dia ngoceh dan mau kasih informasi ya kita bawa saja daripada warga enggak ada yang kasih keterangan," ujar salah satu polisi dari Unit Jatanras Polda Metro Jaya untuk membubarkan warga.
Menurut salah satu warga, lelaki itu diduga berinisial A alias D alias P (30). Ia sudah mengalami gangguan jiwa sejak 1998.
"Anak mantan RW 09, stres dari tahun 1998. Cuma beda gang saja (sama korban). Dia memang suka ngomong ngaco," ujar Zaelani, salah satu warga yang mendatangi kantor kelurahan.
Warga lainnya, Turmuji, mengamini hal tersebut. Menurut dia, A memang tinggal sendiri di sebuah rumah dekat TPU Kober.
Namun, Turmuji tidak percaya A akan berbuat kekerasan seksual mengingat kondisi kejiwaannya yang terganggu.
"Masih kerabat, orangtuanya sudah meninggal. Tetapi, kayaknya enggak mungkin A ngelakuin itu," ujar Turmuji.
Sementara itu, tim dari Unit Jatanras Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan apa pun soal penangkapan lelaki tersebut kepada pewarta. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.