Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Lambat Dibongkar untuk Penunjang Stasiun Integrasi Dukuh Atas

Kompas.com - 08/10/2015, 11:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku merasa optimistis dengan pembangunan moda transportasi massal berbasis rel mass rapid transit (MRT) rampung sesuai jadwal.

Hal ini diungkapkan Basuki seusai meninjau pekerjaan pengeboran proyek MRT bersama Presiden Joko Widodo, di Patung Pemuda Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2015). 

Basuki memastikan akan langsung membongkar jalur lambat di sepanjang Sudirman-Thamrin setelah pembangunan MRT rampung pada tahun 2018 mendatang. Nantinya trotoar di sepanjang jalan itu juga akan dilebarkan.

Pelebaran trotoar itu untuk menunjang pembangunan stasiun integrasi Dukuh Atas pada tahun 2018. "Sekarang kita bayangin di Dukuh Atas, orang-orang akan jalan kaki lebih banyak kan sampai ratusan ribu orang. Bongkar jalur lambat, perlebar trotoar, pohon-pohon di jalur lambat akan kami buang dan enggak ada motor lewat," kata Basuki.

Kawasan Dukuh Atas direncanakan akan menjadi titik pertemuan dari berbagai moda transportasi massal. Mulai dari kereta rel listrik commuter line, bus transjakarta, MRT, light rail transit (LRT), hingga kereta Bandara Soekarno Hatta.

Menurut Basuki, semua rencana itu baru akan terlaksana jika proyek MRT rampung dikerjakan. "Kalau MRT belum selesai, nanggung kerjanya. Ini pengeborannya baru akan selesai mungkin akhir 2016," kata Basuki. 

Sementara itu Presiden Jokowi mengaku senang karena TBM (tunnel boring machine) yang diberi nama Antareja sudah mulai bekerja.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia memasuki peradaban baru, dengan memiliki transportasi massal bawah tanah. Hal ini menjadi sejarah baru bagi transportasi Indonesia, khususnya Jakarta.

"Ini peradaban baru, kita mememasuki peradaban baru, transportasi massal di bawah tanah, termasuk regulasi-regulasi. Semua baru, ruang bawah tanah seperti apa, ini sejarah. Saya ingin pekerjaan subway MRT tidak ada masalah," kata Jokowi.

Selama kurang lebih 45 menit, mantan pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI itu meninjau pengeboran bawah tanah. Setelah meninjau pengeboran bawah tanah, keduanya juga menyaksikan pembuangan tanah hasil pengeboran ke kolam yang telah disiapkan.

Tanah tersebut nantinya akan dibuang ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.  Tunnel boring machine (TBM) atau mesin bor Antareja ini, dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

TBM tersebut memiliki dimensi dengan diameter 6,7 meter dan memiliki berat 323 ton. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin bor bawah tanah akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com