Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Ahok Wujudkan Transportasi Massal Terintegrasi di Jakarta

Kompas.com - 08/10/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan semua moda transportasi massal di Jakarta saling terintegrasi.

Moda transportasi massal yang masih digunakan seperti transjakarta dan kereta commuter line terintegrasi dengan moda transportasi massal yang tengah dibangun seperti mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), dan kereta Bandara Soekarno-Hatta. 

"Semua terintegrasi. Jadi desain kami sekarang, akan bangun jembatan penyeberangan semacam ada tokonya dan kami enggak mau orang-orang turun lagi ke jalan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (8/10/2015). 

Nantinya di kawasan Dukuh Atas akan dibangun stasiun yang menjadi titik pertemuan dari berbagai moda transportasi massal. Stasiun ini berbeda dengan stasiun kereta api lainnya, seperti Stasiun Gambir.

Stasiun Gambir, kata Basuki, hanya bisa menaikkan dan menurunkan penumpang dari luar kota. Sementara penumpang kereta dalam kota (KCJ) tidak dapat diturunkan di sana.

Untuk menunjang pembangunan stasiun integrasi itu, ia akan membongkar jalur lambat di sepanjang Sudirman-Thamrin. Nantinya trotoar di sepanjang jalan itu juga akan diperlebar. Pelebaran trotoar itu untuk menunjang pembangunan stasiun integrasi Dukuh Atas pada tahun 2018.

"Saya sudah mminta sama Dirut PT KAI, agar Stasiun Gambir dibangun lagi tambahannya. Karena Stasiun Gambir hanya melayani perjalanan luar kota, yang KCJ nya enggak bisa tuh dan membuat orang turun untuk naik taksi," kata Basuki. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, lanjut dia, akan memberi sejumlah lahan Monumen Nasional (Monas) untuk perluasan Stasiun Gambir. Sehingga nantinya transportasi massal terintegrasi.

Untuk pembangunan MRT, Basuki telah mendapat jaminan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat berbagai regulasi yang ada.

"Saya sudah tandatangani (dokumen pembangunan) trase (dua dari enam ruas) tol dari Semanan ke Sunter dan Sunter ke Pulogebang. Kalau jadi, kami akan langsung kerjakan MRT sisi Timur-Barat. Ini enggak ada jalur alternatif lagi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com