Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Final Piala Presiden, dari Bekas Makanan hingga Batu

Kompas.com - 19/10/2015, 13:29 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski perhelatan final Piala Presiden di Gelora Bung Karno telah usai, tidak demikian dengan sampah-sampah yang ditinggalkan para suporter.

Hingga Senin (19/10/2015) siang, belum semua sampah berhasil diangkut petugas kebersihan kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terlebih lagi di area Parkir Timur Senayan.

"Paling banyak sampahnya di area Parkir Timur ini. Semua kendaraan suporter diarahin polisi ke sini, jadi rame terpusat. Jadi, mereka semua lakuin di sini, makan-minum di sini, kencing juga di sini," kata Faisal, salah satu petugas kebersihan yang ditemui Kompas.com, Senin siang.

Ia juga mengungkapkan, petugas kebersihan merasa kekurangan personel untuk mengumpulkan sampah-sampah itu dalam waktu singkat.

Para petugas pun berharap mendapat bantuan tenaga dari Dinas Kebersihan DKI ataupun aparat kepolisian agar sampah-sampah dapat terangkut lebih cepat dari GBK.

"Di Parkir Timur ini ada 30 petugas kebersihan, tetapi kalau (sampah) sebanyak ini ya enggak bisa cepat beres," ujarnya.

Petugas kebersihan mengumpulkan sampah-sampah itu ke dalam karung goni untuk diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara di sudut-sudut GBK.

Kebanyakan sampah yang ada adalah bungkus-bungkus makanan dan botol minuman yang dibiarkan tercecer begitu saja oleh para suporter saat malam sebelumnya.

Di beberapa sisi parkiran juga tampak botol-botol plastik minuman yang berisi air seni. Bahkan, bau pesing masih tercium dari beberapa pohon.

Tak hanya sampah bungkus makanan dan minuman, batu-batu juga sebelumnya berceceran di salah satu area, tepatnya di area pintu tenggara GBK.

"Di sini enggak banyak sampah makanan, tetapi kalau sampah batu iya. Soalnya, di area sini sempat ada lempar-lemparan batu kemarin," kata Heri, petugas kebersihan yang ditemui di lokasi, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com