Basuki mengaku telah menawarkan Majelis Rasulullah untuk menyelenggarakan pengajian di Masjid Istiqlal.
"Orang minta zikir di Monas saya larang, karena Bung Karno dulu bilang, kalau mau zikiran ya di Istiqlal," kata Basuki seperti dikutip dalam YouTube Pemprov DKI dan Basuki TP Tyo JB, Rabu (21/10/2015).
Pada kesempatan itu, Basuki juga mengungkapkan bahwa perizinan pernah diberikan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa bulan lalu, Basuki juga mengizinkan Majelis Rasulullah menggelar pengajian di Monas. Namun, banyak oknum yang menyalahgunakan izinnya bukan untuk pengajian.
Mereka justru menggelar lapak pedagang kaki lima (PKL).
"Itu EO-nya dapat duit nyewain lapak. Saya setengah mati 6-7 bulan beresin (kawasan Monas dari PKL). Saya tawarin di Istiqlal, nolak. Kenapa nolak? Katanya karena kalau di Istiqlal, dagangannya enggak laku," kata Basuki.
Sementara berdagang di Monas lebih laku karena banyak orang berjalan-jalan di sana.
Atas pertimbangan itu, ia memutuskan untuk tidak memberi izin penyelenggaraan pengajian di Monas. Bahkan, Basuki menegaskan tidak takut kehilangan pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Teman saya ada bilang, saya bisa kehilangan pemilih dari NU. Nah, (Majelis Rasulullah) ini rata-rata orang NU yang baik dan dukung kamu. Saya bilang, ya sudahlah lebih baik begini deh daripada melanggar aturan sendiri," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.