Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diminta Izinkan Pengajian di Monas

Kompas.com - 19/10/2015, 08:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengizinkan Majelis Rasulullah melakukan acara pengajian di Monumen Nasional. Apalagi, acara tersebut sudah dilakukan setiap tahun dan diizinkan oleh pemimpin sebelumnya.

"Gubernur seharusnya memberi izin penyelenggaraan acara sebesar itu. Sebab, itu tradisi semenjak Presiden SBY dan Gubernur Jokowi," ujar Sani (sapaan Triwisaksana) ketika dihubungi, Senin (19/10/2015).

Jika masalahnya adalah khawatir kesterilan Monas terganggu akibat pedagang kaki lima (PKL), Sani berpendapat, hal itu bisa diatasi dengan perencanaan kegiatan yang matang. Dia yakin bahwa Majelis Rasulullah mau bekerja sama agar acara berlangsung tertib dan sesuai aturan.

Lagi pula, Pemerintah Provinsi DKI sering mengizinkan pergelaran acara lain yang berpotensi menimbulkan tumpukan sampah dari PKL, seperti acara tahun baru. Pemprov pun selalu memfasilitasi kegiatan itu.

Sani berharap kegiatan pengajian ini bisa diizinkan dilakukan di Monas walaupun ada tempat ibadah seperti Masjid Istiqlal di dekat Monas.

Akan tetapi, bagi Majelis Rasulullah, lapangan Monas adalah tempat kebanggaan untuk memanjatkan doa. Sani meminta Basuki tidak menukar kebanggaan itu dengan suatu masalah yang bisa diantisipasi.

"Sebaiknya untuk kali ini acara tersebut diizinkan. Karena apalah artinya masalah PKL jika dibandingkan dengan tersalurkannya perasaan bangga warga Muslim untuk berkumpul dan berdoa bersama menggunakan lapangan kebanggaan bersama. Apalagi jumlahnya memang sangat banyak," ujar Sani.

Sebelumnya, Basuki mengaku tidak memberikan izin pengajian di Lapangan Monas demi menjaga kesterilan kawasan tersebut dari PKL.

"Karena sudah pernah kita bikin dulu (izin untuk pengajian), malah pada jualan," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Basuki menyampaikan hal itu menanggapi adanya petisi di change.org yang memintanya mengizinkan kembali diadakannya pengajian di Monas. Petisi ditulis oleh Kurniadi yang menyebut bahwa Majelis Rasulullah hendak menyelenggarakan pengajian di lokasi tersebut pada November mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com