Kendaraan pribadi
Kendaraan pribadi, yakni sepeda motor dan mobil, masih menjadi angkutan favorit pelajar. Lebih dari separuh anak atau pelajar kerabat responden yang dihubungi memanfaatkan kendaraan pribadi untuk pergi ke sekolah masing-masing.
Jika dibandingkan lebih jauh, pelajar yang diantar dengan sepeda motor dua kali lipat lebih banyak ketimbang dengan mobil pribadi.
Sebagian besar pelajar yang memanfaatkan sepeda motor hanya menghabiskan biaya kurang dari Rp 10.000 setiap hari.
Siswa yang diantar dengan mobil pribadi membutuhkan biaya Rp 11.000-Rp 30.000 per hari. Keuntungan lain, sepeda motor lebih efektif untuk menembus kemacetan.
Kendaraan umum, seperti metromini dan kopaja, dipakai hampir 11 persen pelajar. Dari pengakuan mereka, biasanya biaya transportasi berkisar Rp 11.000-Rp 30.000 per hari.
Belum optimal
Tujuh dari 10 responden menilai angkutan khusus bagi pelajar Jakarta saat ini belum optimal untuk mengangkut 2.523 pelajar SMP dan SMA Jakarta ke 418.000 sekolah.
Penilaian ini bisa berubah menjadi positif jika kualitas layanan bus sekolah bisa ditingkatkan dengan peningkatan disiplin waktu dan jaminan keamanan bagi pelajar saat memanfaatkan bus sekolah. Kebijakan pemerintah dan terobosan solusi baru diharapkan muncul.
Warga juga bisa membantu meminimalkan keterlambatan bus sekolah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk kegiatan sehari-hari sehingga jalanan tak terlampau padat.
Selain itu, masyarakat juga bisa berpartisipasi dengan melarang anak dan kerabatnya yang masih bersekolah membawa kendaraan pribadi ke sekolah sesuai dengan surat edaran kepala dinas pendidikan provinsi akhir Agustus lalu.
Kebijakan itu diyakini akan menekan penggunaan kendaraan pribadi ke sekolah dan bisa membantu mengurangi kemacetan. (BE JULIANERY/LITBANG KOMPAS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.