Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO Ditutup, Pejalan Kaki Nekat Panjat Pagar Jembatan Halte Polda Metro

Kompas.com - 17/11/2015, 18:09 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi nekat dilakukan sejumlah pejalan kaki di jembatan penyeberangan orang (JPO) Halte Transjakarta Polda Metro Jaya. Mereka memanjat pagar lantaran JPO di sisi barat ditutup karena perbaikan jalan di bawahnya.

Simon (29), pengguna JPO, mengaku terpaksa memanjat pagar karena penutupan mengganggu jalannya. Ia tak mau berputar dan memilih untuk memanjat.

"Jauh banget kalau muter. Mending saya manjat," kata Simon kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Penutupan dilakukan dengan beberapa besi yang dilas setinggi 1,5 meter.

"Kalau tinggi segitu saja sih bisa dipanjat, apalagi besinya jarang-jarang," kata Simon.

Selain Simon, Andini (25) mengatakan terpaksa memanjat pagar JPO. Pasalnya, ia tak mau membuang waktu dengan memutar lebih jauh.

"Mau gak mau manjat biar cepet," kata Andini. (Baca: Penampakan Jalan Ambles di Jalan Jenderal Sudirman)

Meski berisiko tinggi karena jalan di bawah JPO ambles, Andini tak peduli.

"Daripada lewat nyebrang di bawah, tambah ngeri karena banyak mobil," kata Andini.

Pantauan Kompas.com, aksi nekat para penyeberang di JPO Halte Transjakarta Polda Metro bukan sekali dua kali. (Baca: Bukan Hanya Jalan, Trotoar Jalan Jenderal Sudirman Juga Ambles)

Beberapa di antaranya terpaksa memanjat dari bawah dan naik dari pagar sisi samping JPO.

Penutupan sisi barat JPO dilakukan lantaran ada perbaikan jalan ambles di dekat halte di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Perbaikan baru dilakukan di drainase sekitar jalan ambles tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com