Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lasro yang Dulu Dipuji, Kini Diganti...

Kompas.com - 28/11/2015, 08:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pujian tak melulu bersanding dengan keberuntungan. Terkadang, pujian hanya pemanis di balik fakta sebenarnya.

Lasro Marbun, mantan Kepala Inspektorat DKI Jakarta ini tak luput dari pujian. Bahkan dilontarkan langsung pimpinannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok'.

Memuji bagi Ahok, bukan perkara mudah. Butuh sederet keberhasilan untuk sekadar mendapat kata-kata 'saya suka' dan 'kerja bagus' dari Ahok.

Bagi Lasro, pemanis dari Ahok tak sekadar satu atau dua kali dicicipi. Nama Lasro kerap disanjung karena keberhasilan dalam menemukan anggaran ganda di Dinas Pendidikan DKI dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 sebanyak Rp 2,4 triliun.

Belum lagi sederet keberhasilan Lasro, seperti penemuan data ganda penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahun 2013, hingga membenahi Dana Bantuan Operasional Pendidikan 2013 dengan indikasi kerugian daerah mencapai Rp 8,29 miliar.

Apakah keberhasilan itu cukup untuk Ahok? Jelas belum.

Ahok bercerita, Lasro masuk ke dalam lingkup yang membesarkan namanya merupakan rekomendasi langsung dari mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Saat itu, Ahok pun tak bisa berbuat banyak dan akhirnya setuju. Hingga akhirnya pilihan Jokowi pun mulai terbukti satu per satu. Lasro berhasil.

Namun, sepak terjarang Lasro tak melulu mulus. Dalam kisruh korupsi perangkat uninterruptible power supply (UPS) pada APBD-P 2014, Lasro bertanggung jawab atas pengadaan tersebut.

Sebab, saat itu Lasro bertindak sebagai Kepala Dinas Pendidikan.

Satu per satu mulai terbuka. Polisi mulai menetapkan dua tersangka, yakni anak buah Lasro di Dinas Pendidikan DKI. Keduanya bernyanyi dan kasus terus bergulir.

Lasro bersikukuh tak tahu menahu soal pengadaan UPS. Hingga akhirnya ia pun bebas dari pusaran korupsi tersebut.

Tak sampai di situ, giliran dua Anggota DPRD DKI periode 2009 - 2014 jadi tersangka. Salah seorang tersangka korupsi UPS, Alex Usman, tengah disidang.

Lasro pun hadir untuk bersaksi. Di bawah sumpah pengadilan, Lasro mulai berkicau. Dari Alex Usman ia pernah mendengar bahwa pengadan UPS merupakan perintah dari Sekretaris Daerah DKI, Saefullah. (Baca: Ahok: Kalau Sekda Terlibat Kasus UPS, Lasro Bohongi Saya!)

Namun, 'Bang Ipul', sapaan Saefullah, membantah keras. Ahok mulai tak bergeming. (Baca: Sekda DKI Bantah Disebut Perintahkan Pengadaan UPS)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Megapolitan
Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Keluarga 'Vina Cirebon' Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Keluarga "Vina Cirebon" Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Megapolitan
Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Megapolitan
Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com