Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Foto Dipukul Polisi Saat Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Papua

Kompas.com - 01/12/2015, 16:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pewarta foto dari The Jakarta Post, Nabil, dipukul oleh polisi yang mengamankan unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).

Nabil menceritakan, awalnya, polisi memaksa massa mundur dari depan Grand Indonesia menuju minimarket Seven Eleven dekat Grand Indonesia.

"Jadi, tadi pukul 11.20 WIB, sebelum massa protes duduk di depan Deutsche Bank, polisi bentrok sama yang dari depan Grand Indonesia. Mereka dipojokin sampai kali di depan Sevel (gerai Seven Eleven) pakai bambu buat nabok-nabokin mereka," kata Nabil kepada Kompas.com, Selasa sore.

Saat itu, Nabil dan beberapa pewarta foto lainnya mendekat ke lokasi bentrok polisi dengan massa yang berunjuk rasa. Pada saat itu pula, polisi disebut langsung marah karena didekat para pewarta foto dan memukul pewarta dengan bambu.

"Kaki saya di-tabok pakai bambunya itu biar enggak foto," tutur Nabil. (Baca: Peringatan Papua Merdeka Berujung Bentrok)

Setelah kakinya dipukul dengan bambu, salah satu dari polisi itu baru mengajak bicara para pewarta yang sudah telanjur dihalangi oleh polisi tersebut.

Dari pantauan Nabil, selain polisi berseragam, cukup banyak juga polisi yang mengenakan pakaian bebas, tetapi membawa bambu di tangannya.

"Dengarnya sih tadi ada juga dari Photojourno, bule, kena pukul juga," ujar Nabil.

Nabil merasa kesal dengan ulah polisi tersebut. Namun, dia merasa tidak harus melaporkan hal itu ke pihak berwenang lainnya. (Baca: Ratusan Orang dari AMP Datangi Polda Metro Tuntut Temannya Dibebaskan)

Meski demikian, dari informasi yang dihimpun Kompas.com, ada beberapa pewarta yang ikut dipukul melapor ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak AJI untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' Hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" Hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com