Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelarian Tahanan Pakai "Air Cabai" Sudah Terencana

Kompas.com - 03/12/2015, 03:01 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelarian diri tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Selasa (1/12/2015) sudah direncanakan. Kepastian ini didapat setelah salah satu pelaku, Nur Hasan tertangkap kembali.

"Pelarian ini telah direncanakan oleh kelima tahanan tersebut. Tahanan yang tertangkap Nur Hasan mengakui bahwa dia yang menyiram air cabai ke Brigadir Erry Wijaya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Nasriadi di Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Air cabai tersebut diperoleh dari istri tersangka Hengky Sutejo. Sementara itu, polisi masih menyelidiki identitas dari Hengky Sutejo. Tim juga masih melakukan pengejaran terhadap empat tahanan narkoba tersebut.

Keempat tahanan tersebut yakni Hengky Sutejo, Desi Sagita, Rio Reynaldo, dan Darma. Tahanan tidak diborgol saat di dalam mobil tahanan.

Diberitakan sebelumnya, empat tahanan itu melarikan diri saat hendak dititipkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur.

Keempat tahanan kasus narkoba tersebut kabur usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Nasriadi mengatakan, empat tahanan tersebut kabur saat iring-iringan mobil tahanan berasa di seberang LP Cipinang.

"Sesampai di traffic light Cipinang, Brigadir Erry Wijaya disiram mukanya dengan air cabai oleh tahanan Nur Hasan," kata Nasriadi.

Nur Hasan bersama empat tahanan lainnya langsung melarikan diri. Tahanan tidak diborgol saat di dalam mobil tahanan.

Brigadir Erry Wijaya mengawal mobil tahanan Kejaksaan Jakarta Utara dengan nomor polisi B 7001 UPA dengan isi tahanan dalam mobil kurang lebih 30 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com