Basuki memberi kuliah singkat kepada Teguh selama sekitar 30 menit.
"Tugas Anda sederhana, semua sungai yang sempit dibuat trasenya. Anda usahakan gusur (bangunan liar) sesuai trase. Sheetpile (dinding turap) juga jangan ada yang bocor," kata Basuki, saat pelantikan pejabat eselon, di Balai Kota, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, Dinas Tata Air DKI tidak boleh membangun sheetpile setengah-setengah. Seperti yang terjadi pada pembangunan sheetpile di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Kemudian, lanjut dia, sepanjang 90 kilometer di wilayah Utara Jakarta selalu terkena dampak air laut pasang. Sehingga, perlu pembangunan tanggul sepanjang pantai utara Jakarta. Pembangunan tanggul mencapai Rp 15 triliun.
"Berpuluh puluh tahun, banjir rob dari Utara, Anda (Dinas Tata Air) enggak pernah ditutup tembok (tanggul). Maunya apa? Supaya jalannya hancur melulu? Supaya keluar duit melulu?" kata Basuki.
Basuki juga meminta mantan Camat Pulogadung itu untuk merawat intensif pompa-pompa yang tersebar di Jakarta. Ia meminta Teguh berkoordinasi dengan Lurah dan Camat.
Sebab, lanjut dia, Lurah dan Camat lebih mengetahui kondisi pompa dibanding Suku Dinas Tata Air.
"Saya enggak mau kejadian banjir di Dukuh Atas sama Semanggi terulang kembali. Semua di underpass itu dipasang pompa, harus diawasi semua," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.