Hal ini untuk mengetahui perasaan pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang sebenarnya mengenai suasana kerja mereka.
"Mungkin Pemprov DKI harus melakukan survei soal suasana kebatinan PNS dengan situasi kerja saat ini," ujar Selamat ketika dihubungi, Sabtu (5/12/2015).
Selamat Nurdin mengucapkan hal itu sambil bergurau. Namun, dia serius bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus mendengar pendapat PNS DKI soal suasana kerja yang terbangun di internal mereka.
Langkah yang dilakukan bisa saja dengan mewawancarai semua PNS yang berniat mengundurkan.
Hal ini menyikapi mundurnya Tri Djoko Sri Margianto sebagai Kepala Dinas Tata Air DKI. Tri Djoko baru mengakui alasannya mundur karena tertekan setelah resmi melepas jabatan.
Selamat mengatakan, seharusnya Pemprov DKI mengidentifikasi alasan sebenarnya mengapa PNS itu sampai mundur.
Menurut Selamat, Basuki tidak bisa memberikan kondisi kerja yang nyaman untuk pegawainya. Hal ini harus dipastikan dengan melakukan survei kerja itu.
Selamat mengatakan, sikap keras Basuki malah membuat manajemen pemerintahan terlihat seperti manajemen perusahaan saja.
"Jangan-jangan Ahok lebih sesuai jadi Dirut Garuda atau Dirut Pertamina," ujar Selamat.
Untuk diketahui, selama Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ada dua pejabat yang memilih mengundurkan diri.
Pertama, Haris Pindratno yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI dan Tri Djoko Sri Margianto dari jabatan Kepala Dinas Tata Air DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.