Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI: Harus Punya Keberanian untuk Berubah

Kompas.com - 19/12/2015, 14:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat akan ditunjuk untuk menempati posisinya saat ini, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengaku tidak punya visi misi apapun dalam membenahi dunia transportasi di Ibu Kota.

Dia bahkan mengaku sempat mengungkapkannya secara gamblang ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Andri, situasi itu terjadi saat ia menjalani wawancara dengan Ahok pada sekitar pertengahan 2015.

Saat itu, Andri direncanakan akan ditunjuk untuk menempati posisi sebagai Kadishubtrans yang baru, menggantikan pejabat lama, Benjamin Bukit. 

Di sisi lain, Andri bukanlah orang yang berpengalaman di bidang transportasi. Ia tidak pernah menempati jabatan apapun di Dishubtrans. Saat menjalani wawancara, dia tercatat masih menempati posisi sebagai Asisten Sekretaris Kota Jakarta Timur.

"Pas ditanya Pak Gubernur apa visi misi Anda untuk membenahi transportasi di Ibu Kota, gue sempat bingung. Mau ngarang apa jujur aja bilang enggak tahu," ujar Andri saat menjadi narasumber dalam acara #BeraniBerubah yang diadakan Qlue, di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

"Akhirnya, saya jawab jujur aja 'Pak, saya baru di Perhubungan. Saya enggak ngerti'," kata dia lagi.

Meski demikian, Andri mengaku diberi kesempatan oleh Ahok untuk memelajari program-program yang telah disusun oleh Dishubtrans.

Setelah membacanya, Andri kemudian mengambil kesimpulan bahwa Dishubtrans sudah menyusun perencanaan yang matang. Namun, tidak dieksekusi dengan baik. Andri pun langsung menyampaikannya ke Ahok.

"Pak Gubernur langsung jawab 'Iya bener tuh, eksekusinya yang enggak bagus'," ucap Andri.

Setelah wawancara, Ahok akhirnya memutuskan tetap memilih Andri. Sejak itulah, Andri mengaku bertekad akan mengeksekusi program-program yang ada di Dishubtrans.

Andri menilai Ahok telah mengambil keputusan yang berani dan dia menilai perlu keberanian untuk membuat suatu perubahan.

"Pak Gubernur berani mengangkat saya yang tidak mengerti transportasi yang punya segudang masalah. Tapi masalah akan bisa diatasi kalau kita punya keberanian untuk berubah," ujar Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com