Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kasus Kejahatan Sepanjang 2015 yang Masih Misterius

Kompas.com - 30/12/2015, 08:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak semua kasus dengan mudah dapat diungkap. Ada juga kasus yang menemui "jalan buntu" karena teka-tekinya belum terpecahkan.

Pada penghujung tahun ini, mari kita menengok lima kasus yang masih menyisakan misteri hingga kini. Berikut lima kasus tersebut:

1. Kematian Akseyna

Kamis, 26 Maret 2015, mereka yang berada di lingkup Universitas Indonesia (UI) digemparkan dengan penemuan mayat mengambang di Danau Kenanga di kampus negeri tersebut. Identitas pun terungkap bahwa ia adalah Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa UI.

KOMPAS.com / Robertus Belarminus Danau Kenanga, tempat mayat yang ditemukan di danau UI, Depok, Jawa Barat. Kamis (26/3/2015)
Mulanya, pemuda cerdas ini dikira mengakhiri hidup dengan bunuh diri, bahkan polisi sempat menyatakan demikian.

Belakangan, pernyataan itu diralat. Setelah pembuatan visum et repertum dan otopsi mendalam, ada tanda penganiayaan di tubuh Aksyena. Lebam di kepala, bibir, dan telinga Akseyna dicurigai sebagai indikasi bahwa ia sempat dianiaya.

Kejanggalan lain ada di surat wasiat yang menurut pakar tulisan menunjukkan perbedaan dengan milik korban. Polisi pun mengarahkan penyelidikan untuk mencari tersangka.

Berbagai petunjuk datang, mulai dari munculnya pengguna akun Twitter anonim yang berseru akan membalas kematian Aksyena, alibi saksi yang janggal, dan petunjuk dari barang pribadi korban.

Akan tetapi, petunjuk kematian anak seorang kolonel TNI itu tetap menjadi PR yang membingungkan bagi aparat penegak hukum. Kematian Aksyena bukan kematian biasa.

2. Penculikan bocah di PGC

Sabtu, 18 Juli 2015, kasus penculikan gadis cilik berinisial SE (6) di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, menyedot perhatian publik. Lepas dari pengawasan orangtua, SE mendadak hilang di pusat perbelanjaan itu.

CCTV PGC SE (6) tampak berjalan dengan seorang pria yang diduga penculiknya di area PGC. Foto ini diambil dari kamera CCTV milik pusat perbelanjaan tersebut.
Akhirnya, rekaman kamera closed circuit television (CCTV) menguak suatu kebenaran yang mengejutkan bagi orangtua SE, yakni Rd dan S. Mereka menyadari, SE telah dibawa pergi orang tak dikenal.

Dari video rekaman kamera CCTV terpampang jelas bagaimana pelaku mengajak korban sampai akhirnya menghilang dari sorotan kamera pengawas ini, meninggalkan mal tersebut.

Nyaris semua media ramai memberitakan kasus ini, bahkan rekaman kamera CCTV diputar di televisi-televisi nasional. Orangtua SE telah melapor ke polisi.

Selama beberapa hari, penyelidikan tak berujung pada penemuan petunjuk keberadaan korban, termasuk pelakunya. Namun, SE mendadak kembali. Seorang sopir taksi di Bekasi mengaku diminta orang tak dikenal untuk mengantar SE kembali ke PGC.

SE akhirnya pulang ke rumah. Kepulangan SE melegakan orangtua korban. Namun, drama sekaligus pelaku penculikan ini hingga kini belum terungkap.

3. Mayat di dalam mobil BMW

Mobil BMW bernomor polisi B 2074 RS jadi saksi bisu kematian Wiliyanto (30). Montir di bengkel Andri Motor Service di Pulogadung, Jakarta Timur, itu ditemukan tewas, Jumat, 23 Oktober 2015.

Wiliyanto yang berada dalam kondisi tangan dan kaki terikat, adanya pula ikatan di kening, serta mulut yang diplakban, jelas menunjukkan bahwa pria itu telah dibunuh.

Darah yang tak tercecer di dalam mobil mengindikasikan, Wiliyanto dihabisi dulu di suatu tempat. Ironisnya, para montir lain, termasuk Andri, kakak korban, tak memergoki pelakunya memasukkan korban ke BMW yang berada paling pojok di bengkel itu.

Visum et repertum menunjukkan, penyebab utama Wiliyanto tewas adalah kehabisan napas akibat sumpalan di mulut.

Polisi telah memeriksa para montir, termasuk istri pemilik montir. Namun, kasusnya masih belum terungkap sampai saat ini.

4. Pembunuhan karyawati

Hasani Binti Harmuni (49) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Jembatan III, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur.

Perempuan yang bekerja sebagai karyawati tekstil itu diduga dihabisi karena persoalan pribadi. Pelaku diyakini beraksi pada tanggal 4 September 2015, saat hari belum cukup malam.

Pembunuhan Hasani terbilang sunyi. Keluarga Hasani yang tinggal hanya terpisah tembok bahkan tak mendengar kegaduhan di samping rumah.

Menurut hasil penyelidikan, polisi tak menemukan adanya barang berharga korban yang hilang. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa Hasani dibunuh karena masalah pribadi.

Namun, karakter korban yang tertutup membuat pihak berwenang sulit untuk membantu menemukan titik terang kasus ini. Salah satu petunjuk yang diperoleh hanyalah kondisi bahwa sehari sebelum kematian, korban terlihat murung.

Polisi mencoba melakukan penyelidikan di tempat kerja korban. Namun, semua itu belum cukup untuk mengungkap kematian perempuan berstatus single itu.

5. Pembunuhan Nelson Marbun

Nelson Marbun (64), pengusaha yang tinggal di Kompleks Taman Meruya, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dibunuh sejumlah orang yang masuk ke rumahnya, Sabtu, 12 September 2015. Motif pembunuhan Nelson sementara karena perampokan.

KOMPAS.com/Tangguh SR Kondisi Rumah Nelson Marbun (65) di Komplek Taman Meruya Blok A11 No. 21, RT 09/04 Kel. Meruya Utara, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (13/9/2015).
Nelson tewas dengan 21 luka bacokan di bagian tangan, tubuh, dan wajahnya. Tak hanya Nelson, istri korban, Riris (60), juga dianiaya oleh pelaku.

Untungnya, Riris selamat, meski harus dirawat di Rumah Sakit Puri Kembangan akibat kejadian ini.

Sampai saat ini, pelaku dalam kasus perampokan disertai pembunuhan sadis Nelson masih gelap. Pihak keluarga pun menganggap, perkembangan penanganan kasus pembunuhan tersebut belum memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com