Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Kawasan Sarinah yang Gemparkan Warga Kampung Sanggrahan

Kompas.com - 18/01/2016, 08:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, membuat gempar warga Kampung Sanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Sebab, dua dari empat teroris yang bernama Muhammad Ali dan Dian Juni, merupakan warga Kampung Sanggrahan.

Salah seorang warga, Haripah, menceritakan pengalamannya ketika mengetahui salah satu teroris merupakan tetangganya.

Haripah mengatakan pada hari ketika ledakan bom terjadi, banyak foto-foto terduga teroris yang tewas beredar di media sosial.

Ketika melihat beberapa foto tersebut, Haripah kaget karena merasa mengenali salah satunya.

"Waktu lihat foto teroris, Ya Allah ternyata tetangga saya," ujar Haripah, Sabtu (16/1/2016).

Malam hari setelah ledakan, kampung itu dikejutkan dengan kedatangan Densus 88 yang menggerebek rumah Muhammad Ali.

Haripah bercerita warga sekitar sangat kaget sekaligus penasaran juga. Mereka keluar dari rumah masing-masing untuk menyaksikan penggerebekan itu.

"Padahal udah dimarahin sama polisinya, 'Bu, masuk aja di sini berbahaya,'. Saya jawab aja enggak mau masuk, soalnya saya mau lihat Pak Polisi, ganteng-ganteng dan gagah," ujar Haripah.

Warga yang lain, Iis, mengakui hal itu. Namun, dia mengatakan keramaian pada malam itu masih belum ada apa-apanya. Tim Densus 88 yang mendatangi lingkungan mereka tidak begitu banyak.

Iis mengatakan, warga kembali kaget ketika pada malam berikutnya polisi kembali mendatangi lingkungan rumah mereka. Kali ini dengan membawa pasukan yang lebih banyak.

"Yang ramai itu pas Jumat malam. Itu wartawan pada kumpul juga, polisinya banyak. Kalau Kamis malam cuma polisi aja," ujar Iis.

Iis mengatakan, hampir semua warga tidak tidur pada malam itu karena terkejut dengan kedatangan polisi dalam jumlah banyak.

Mereka juga tidak bisa tidur karena memikirkan tetangga yang mereka kenal selama ini ternyata seorang teroris.

Tidak diduga

Haripah mengatakan, dia tidak pernah menduga Muhammad Ali menjadi salah satu dalang ledakan bom Sarinah. Sebab, dalam kesehariannya, Muhammad Ali dikenal ramah dan pendiam.

Dia bingung bagaimana bisa tetangganya yang pendiam itu menjadi perakit bom.

"Belajar sama siapa ya dan bergaul sama siapa," ujar dia.

Tetangga yang lain, Mamay, gemetar ketika mengetahui fakta itu. Apalagi, polisi mengatakan bahwa bom yang meledak dirakit di rumah Muhammad Ali dan kos-kosan yang ditinggali Dian Juni di Kampung Sanggrahan.

Mamay tidak menyangka pernah berada sedekat itu dengan bom yang gegerkan dunia.

"Saya gemetar loh, enggak nyangka bom Sarinah dibuat di sini," ujar Mamay.

Bahkan, tetangga yang lain yaitu Susilo Pandoyo mengatakan dia tidak tahu apakah nantinya warga akan menerima jenazah Muhammad Ali.

Dia mengatakan rasanya sulit bagi mereka untuk menerima dan mengurus prosesi pemakaman jenazah yang mereka kenal sebagai teroris.

"Gimana ya, saya juga enggak yakin apa kita-kita ini mau ngurusi," ujar dia.

Mencoba adil

Meski demikian, Susilo mengatakan warga Kampung Sanggrahan akan mencoba adil dalam memperlakukan keluarga Muhammad Ali. Mereka akan tetap berlaku baik kepada istri dan anak-anak Muhammad Ali.

"Kita tetap harus objektif terhadap yang tidak bersalah. Yang kita kutuk kan hanya perbuatan Muhammad Ali saja," ujar Susilo.

Begitupun dengan Mamay. Mamay kasihan kepada tiga anak Muhammad Ali yang masih kecil kalau sampai dikucilkan.

Sebagai tetangga yang baik, Mamay akan tetap bersikap biasa terhadap keluarga Muhammad Ali. Mamay yakin keluarga tidak menginginkan Muhammad Ali menjadi seorang teroris.

Anak-anak kecil terlihat bebas berkeliaran di sekitar rumah Muhammad Ali. Mereka terlihat penasaran dengan wartawan yang datang silih berganti ke rumah itu. Mereka juga bertanya-tanya kenapa anak-anak Muhammad Ali tidak keluar rumah seperti biasanya.

Anak-anak kecil itu, sudah mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga Muhammad Ali.

"Tapi kita tetap mau main kok sama Is, Fa, dan Fi,"ujar salah seorang bocah, Debora, menyebutkan nama-nama anak Muhammad Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com