Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilai Sosok Bahrun Naim dari Wajah

Kompas.com - 21/01/2016, 09:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Kriminologi Pascasarjana Universitas Indonesia Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara juga mencoba untuk mendeskripsikan kepribadian Bahrun Naim lewat wajahnya.

Bahrun Naim merupakan anggota ISIS yang diduga menjadi dalang aksi teror di Jalan MH Thamrin, pekan lalu. Ronny mengatakan wajah Bahrun Naim terlihat tidak simetris.

"Dilihat dari jarak mata kiri dan kanan, wajahnya itu tidak simetris. Saya lihat dari wajahnya Bahrun Naim bahwa tidak toleran dengan orang lain," kata Ronny dalam bedah buku Manajemen Sekuriti Indonesia karangan Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Awaloedin Djamin di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Rabu (20/1/2016).

Ronny mengatakan, dari wajah terlihat bahwa Bahrun Naim mudah merasa terganggu dengan hal-hal kecil.

Dia orang yang teliti terhadap semua hal dan memiliki pemahaman yang baik terhadap bidang yang dia minati.

Jika minatnya adalah dalam hal terorisme, artinya Bahrun Naim memiliki pemahaman yang baik soal hal ini.

Namun, sifatnya yang mudah terganggu dengan hal-hal kecil membuat Bahrun Naim terlatih untuk belajar menenangkan diri. Termasuk menenangkan diri dalam situasi genting yang berkaitan dengan kegiatan terorisme.

"Sehingga juga punya kemampuan menenangkan diri di hampir segala situasi. Hampir mirip juga dengan Afif," ujar Ronny. (Baca juga: Analisis Kriminolog tentang Gerak Gerik Afif Saat Jadi "Koboi" Bom Thamrin)

Sebelumnya, Ronny menjelaskan cara berjalan Afif yang cepat namun tenang ketika melakukan aksi koboi di Thamrin. Menurut dia, itu menandakan bahwa Afif suka menghadapi tantangan.

Dia berjalan cepat menandakan dia fokus terhadap tujuan dan tidak terpengaruh kepada kekacauan di sekitarnya.

Selain itu, Ronny juga mengatakan, Bahrun Naim termasuk orang yang intens melibatkan emosi di setiap situasi yang dia hadapi. Namun di lain kesempatan, Bahrun Naim bisa tiba-tiba menjadi pendiam.

Teror di kawasan Jalan MH Thamrin itu mengenai 33 orang. Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 25 orang mengalami luka.

Pelaku teridentifikasi berjumlah empat orang dan meninggal semuanya. Para pelaku masing-masing bernama Sunakim alias Afif, Dian Juni Kurniadi, Ahmad Muhazan bin Saron, dan Muhammad Ali. Empat jenazah masih disemayamkan di RS Polri Bhayangkara.

Pascateror, Densus 88 menangkap 13 orang. Belakangan, dipastikan hanya delapan orang yang terkait dengan teror tersebut. Sisanya terkait perkara lain, yakni kepemilikan senjata api ilegal.

Kompas TV Bahrun Bantah Jadi Dalang Bom Thamrin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com