Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tertembak di Kepala, Rais Beri Tahu Polisi Ledakan di Starbucks

Kompas.com - 21/01/2016, 09:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aiptu Suhadi, anggota Subdit Gatur Ditlantas Polda Metro Jaya, masih ingat kata-kata yang diucapkan Rais Karna (37) sebelum tertembak.

Suhadi dan Rais saat itu berada di tengah Jalan MH Thamrin dekat dengan Pos Polisi Sarinah.

"Pak Rais itu bilang ke saya, 'Pak di dalam Starbucks korbannya lebih banyak'," kata Suhadi di rumahnya, Rabu (20/1/2016).

Rais tertembak oleh teroris di Thamrin di bagian kepala. Ia sempat dirawat, namun meninggal dunia.

Suhadi bercerita, saat itu ia tak tahu kalau ada bom di Starbucks. Sebab, laporan yang diterima awalnya yakni ledakan di Pos Pol Sarinah.

"Saya langsung bilang 'ambulans-ambulans' lewat HT," kata Suhadi.

Ambulans itu untuk mengevakuasi korban di Pos Pol Sarinah dan dalam Starbucks Coffee. Namun, suara tembakan lebih dulu pecah dan membuat semua orang lari tunggang langgang.

Suhadi juga ikut tertembak di bagian punggung dan menyelamatkan diri ke rumah sakit. Ia tak tahu keberadaan Rais sampai ia melihat di rumah sakit yang sama RS Abdi Waluyo.

"Saya ingat betul itu Pak Rais saat lihat wajahnya. Dia yang bilang ke saya soal korban di dalam Starbucks," kata Suhadi.

Teror di kawasan Jalan MH Thamrin itu mengenai 33 orang. Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 25 orang terluka.

Pelaku teridentifikasi berjumlah empat orang dan meninggal semua. Para pelaku masing-masing bernama Sunakim alias Afif, Dian Juni Kurniadi, Ahmad Muhazan bin Saron, dan Muhammad Ali.

Empat jenazah masih disemayamkan di RS Polri Bhayangkara. Pasca-teror, Densus 88 menangkap 13 orang.

Belakangan, dipastikan, hanya delapan orang yang terkait dengan teror tersebut. Sisanya terkait perkara lain, yakni kepemilikan senjata api ilegal.

Kompas TV Rais Karna Hembuskan Nafas Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com