Pemeriksaan Hani untuk mengingatkan kembali beberapa hal saat peristiwa kematian Mirna.
"Hani ini kan orangnya panik waktu itu. Kita tanya, mungkin dia tidak ingat. Kita tunjukkan sesuatu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Jakarta, Senin.
Penunjukkan yang diduga alat bukti tersebut untuk mengingatkan Hani kembali. Sebab, polisi memiliki keterangan berbeda terkait kematian Mirna.
"Karena keterangannya ada yang berbeda dengan yang kami miliki, kita cek lagi," kata Krishna.
Ia melanjutkan, alasan lainnya, karena panik, Hani juga bisa lupa. Sehingga, dengan ditunjukkannya sesuatu pada Hani terkait kematian Mirna, ia dapat ingat kembali kronologi saat itu.
"Kalau panik bisa lupa. Karena lupa, kita ingatkan lagi. Kalau Hani gitu," kata Krishna.
Wayan Mirna Solihin meninggal setelah meminum kopi Vietnam di cafe Olivier, Grand Indonesia. Ketika peristiwa ini terjadi, Mirna sedang bersamam dua temannya yaitu Hani dan Jessica.
Jessica tiba terlebih dulu dan memesankan kopi itu untuk Mirna. Setelah mencicip kopi, Mirna langsung kejang-kejang hingga mulutnya berbusa. Mirna kemudian meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.
Polisi sudah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan meski belum ada tersangka yang ditetapkan. Sejumlah saksi sudah diperiksa termasuk Jessica.
Berbeda dengan Hani, Jessica lebih tenang dalam menjalani setiap pemeriksaan. Dia juga tidak menghindar dari pertanyaan media.
Jessica menyatakan dirinya sama sekali tidak terkait dengan tewasnya teman satu kampusnya dulu di Australia itu.