Setelah diperiksa, Hani yang berbaju warna merah muda tampak menghindari sorotan media. Dia keluar dari Gedung Dit Reskrimum, dan tiba-tiba masuk lagi ke dalam ruang piket Jatantras yang ada di sampingnya.
(Baca: Menanti Kejujuran Penaruh Sianida di Kopi Mirna)
Hani tampak kaget karena ada banyak wartawan, sehingga dia lebih memilih diam di dalam ruangan itu selama beberapa menit. Dia pun berusaha menutupi wajahnya.
Hani juga enggan menanggapi pertanyaan awak media. Setelah beberapa lama di dalam ruang piket Jatanras, Hani keluar dengan kawalan polisi.
Ia langsung masuk mobil dan hanya mengucapkan satu kata saat ditanya perasaannya setelah diperiksa.
"Maaf, maaf," kata Hani saat masuk ke dalam mobil Honda CRV di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin.
(Baca: riminolog: Polisi Sudah Mengarah ke Siapa Tersangka Kasus Mirna)
Wayan Mirna Solihin sebelumnya tewas setelah meminum kopi Vietnam di cafe Olivier, Grand Indonesia. Ketika peristiwa ini terjadi, Mirna sedang bersamam dua temannya yaitu Hani dan Jessica.
Jessica tiba terlebih dulu dan memesankan kopi itu untuk Mirna. Setelah mencicip kopi, Mirna langsung kejang-kejang hingga mulutnya berbusa. Mirna kemudian dipastikan meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.
Polisi sudah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan meski belum ada tersangka yang ditetapkan. Sejumlah saksi sudah diperiksa termasuk Jessica.
Berbeda dengan Hani, Jessica lebih tenang dalam menjalani setiap pemeriksaan. Dia juga tidak menghindar dari pertanyaan media. Jessica menyatakan dirinya sama sekali tidak terkait dengan tewasnya teman satu kampusnya dulu di Australia itu.